Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Indonesia Masih Kekurangan Bahan Bacaan di Perpustakaan

M. Iqbal Al Machmudi
07/4/2022 12:31
Indonesia Masih Kekurangan Bahan Bacaan di Perpustakaan
Pengunjung melihat pameran lukisan dan literasi di Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Bung Karno Blitar, Jawa Timur, Selasa (15/2/2022)(ANTARA/IRFAN ANSHORI)

PERPUSTAKAAN Nasional (Perpusnas) RI mencatat bahwa Indonesia masih kekurangan buku atau bahan bacaan di setipa perpustakaan daerah, provinsi, perguruan tinggi, hingga desa hanya sebanyak 28.512,996 eksemplar.

"Kalau dibagi dengan 273,8 juta penduduk maka angka rasionya adalah 1 buku berbanding 93 orang. Standar UNESCO rata-rata 1 orang tersedia 3 buku baru setiap tahun di perpustakaan," kata Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando melantik Taufiq A Gani dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi X DPR RI di Senayan, Kamis (7/4).

Di Asia Timur dan Eropa rata-rata penyediaan buku di perpustakaan daerah sudah di atas 20 buku baru per orang tiap tahunnya.

Baca juga: Penyintas Covid-19 Alami Kenaikan Risiko Penggumpalan Darah Selama 6 Bulan

"Jika mengacu pada standar minimal dan memenuhi dibutuhkan jika kalkulasinya Rp50 ribu per eksemplar maka dikalikan dengan 792.887.004 buku sema dengan kurang lebih Rp39 triliun," ujarnya.

Untuk koleksi karya cetak dan karya rekam nasional di Perpusnas mencapai 2.939.008 eksemplar. Jumlah karya cetak sebanyak 1.606.281 eksemplar, sedangkan karya rekam sebanyak 917.078 eksemplar.

Selain itu, permasalahan lainnya yakni sampai saat ini dari 164.610 perpustakaan yang ada di Tanah Air yang terakreditasi baik hanya 11.486 perpustakaan atau hanya 6,9%. Kecilnya jumlah perpustakaan yang berakreditasi baik dikarenakan kecilnya anggaran sehingga tidak sulit untuk menambah koleksi buku atau menambah fasilitas.

"Kenapa terlalu kecil perpustakaan terakreditasi bak dari 164 ribu, itu disebabkan anggarannya juga sangat kecil, untuk tahun uni itu sekitar Rp3 miliar," ujar Syarif.

Padahal diperkirakan dibutuhkan sekitar Rp186.163.472 untuk meningkatkan akreditasi perpustakaan menjadi B. Sehingga jika 153.124 perpustakaan untuk naik level maka dibutuhkan kurang lebih sekitar Rp28 triliun. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya