Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
GURU Besar Universitas Gadjah Mada dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM Hari Kusnanto mengatakan di tahun 2045, jumlah kasus atau pasien yang menderita penyakit diabetes, hipertensi, penyakit jantung, stroke, gagal ginjal kronik, kanker, gangguan mental, dan lain sebagainya akan lebih atau bahkan sangat banyak dibanding sekarang.
Karena itu, ia menimbang pusat layanan kesehatan sekunder layaknya rumah sakit tidak akan bisa menampung semua pasien tersebut. Jalan keluarnya, layanan kesehatan primer layaknya puskesmas harus lebih dimutakhirkan dibanding kondisi yang sekarang.
“Jadi, tidak bisa semuanya dilayani di pusat layanan sekunder, yakni di rumah sakit sehingga membutuhkan penguatan dari layanan primer (puskesmas). Saya kira ini tidak perlu diragukan lagi,” kata Hari dalam keterangan resmi, Rabu (6/4).
Untuk itu, ia menekankan penguasaan dan tersedianya sarana teknologi diagnostik dan monitoring yang memadai di puskesmas masa depan. Teknologi-teknologi yang dimaksud adalah teknologi-teknologi yang microfluid, yakni teknologi diagnostik dan monitoring yang portabel atau mudah dibawa-bawa serta hanya memerlukan sampel yang sedikit.
Baca juga: Bupati Simalungun Kesal Temukan Lingkungan Puskesmas tidak Terawat saat Sidak
Teknologi-teknologi kesehatan tersebut, menurutnya, saat ini telah berkembang. Saat ini dengan hanya satu tetes darah saja, penyakit diabetes, kolesterol, gangguan lemak, dan lain sebagainya sudah bisa dengan mudah dideteksi oleh sebuah mesin kecil.
Dengen begitu, tinggal bagaimana teknologi tersebut dapat dikuasai dan tersedia di setiap puskesmas di seluruh Indonesia. Tentu, pengembangan terhadap teknologi-teknologi untuk diagnostik dan monitoring juga sangat diharapkan kedepannya, dengan harapan bisa lebih akurat, cepat, aman, serta nyaman lagi dan lagi.
“Sehingga (penguasan dan ketersediaan teknologi mutakhir) ini akan meningkatkan kualitas layanan kesehatan secara umum,” pungkas Hari.(OL-5)
Penerapan intervensi pada pemaknaan kesehatan atau Health Belief Model dapat membantu efektivitas program kesehatan.
Membangun komunikasi terbuka dan transparan berdasarkan penelitian ilmiah menawarkan peluang nyata untuk memengaruhi pilihan gaya hidup merokok di antara penduduk Indonesia.
Beberapa penyakit kuno seperti Rabies, Trakoma, Kusta, TBC, dan Malaria masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia.
Menggunakan talenan yang sama untuk sayur dan daging bisa menyebabkan kontaminasi silang berbahaya seperti Salmonella. Simak tips mencegahnya berikut.
Kebiasaan merokok biasanya diawali hanya dengan satu batang rokok tapi akan ada banyak resiko yang mengikuti setelahnya.
Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan yaitu pengembangan sistem klaim digital dan pengembangan sistem pembayaran kepada seluruh fasilitas kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved