Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
GURU Besar Universitas Gadjah Mada dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM Hari Kusnanto mengatakan di tahun 2045, jumlah kasus atau pasien yang menderita penyakit diabetes, hipertensi, penyakit jantung, stroke, gagal ginjal kronik, kanker, gangguan mental, dan lain sebagainya akan lebih atau bahkan sangat banyak dibanding sekarang.
Karena itu, ia menimbang pusat layanan kesehatan sekunder layaknya rumah sakit tidak akan bisa menampung semua pasien tersebut. Jalan keluarnya, layanan kesehatan primer layaknya puskesmas harus lebih dimutakhirkan dibanding kondisi yang sekarang.
“Jadi, tidak bisa semuanya dilayani di pusat layanan sekunder, yakni di rumah sakit sehingga membutuhkan penguatan dari layanan primer (puskesmas). Saya kira ini tidak perlu diragukan lagi,” kata Hari dalam keterangan resmi, Rabu (6/4).
Untuk itu, ia menekankan penguasaan dan tersedianya sarana teknologi diagnostik dan monitoring yang memadai di puskesmas masa depan. Teknologi-teknologi yang dimaksud adalah teknologi-teknologi yang microfluid, yakni teknologi diagnostik dan monitoring yang portabel atau mudah dibawa-bawa serta hanya memerlukan sampel yang sedikit.
Baca juga: Bupati Simalungun Kesal Temukan Lingkungan Puskesmas tidak Terawat saat Sidak
Teknologi-teknologi kesehatan tersebut, menurutnya, saat ini telah berkembang. Saat ini dengan hanya satu tetes darah saja, penyakit diabetes, kolesterol, gangguan lemak, dan lain sebagainya sudah bisa dengan mudah dideteksi oleh sebuah mesin kecil.
Dengen begitu, tinggal bagaimana teknologi tersebut dapat dikuasai dan tersedia di setiap puskesmas di seluruh Indonesia. Tentu, pengembangan terhadap teknologi-teknologi untuk diagnostik dan monitoring juga sangat diharapkan kedepannya, dengan harapan bisa lebih akurat, cepat, aman, serta nyaman lagi dan lagi.
“Sehingga (penguasan dan ketersediaan teknologi mutakhir) ini akan meningkatkan kualitas layanan kesehatan secara umum,” pungkas Hari.(OL-5)
Sebanyak 54% warga Amerika Serikat yakin konsumsi alkohol berdampak negatif bagi kesehatan.
PRESIDEN Prabowo Subianto dinilai sudah berhasil menunjukkan keseriusan alam memperkuat fondasi pembangunan manusia Indonesia melalui bidang pendidikan, kesehatan, dan ketahanan pangan.
RUMAH Sakit Brawijaya berencana memperluas jangkauan layanan ke Pulau Jawa, bahkan daerah di luar Pulau Jawa di masa depan.
KESADARAN menjaga fisik dan kesehatan dinilai menjadi hal penting bagi atlet esports untuk mencegah cedera dan menjaga karier tetap panjang.
Mengonsumsi beragam buah setiap hari tak hanya memanjakan lidah, tapi juga memberi banyak manfaat kesehatan, termasuk menurunkan risiko terkena kanker.
Saat ini, penjualan alat kesehatan rumah tangga di Indonesia tumbuh pesat dengan laju 13,6% per tahun, dengan glucometer menguasai lebih dari 40% pasar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved