Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
SEKRETARIS PP Muhammadiyah, Agung Danarto menilai penerapan Kurikulum Merdeka perlu dukungan anggaran hingga kapasitas pengajar untuk mengajarkan hal baru kepada siswa. Namun sayangnya tidak semua sekolah memiliki sarana dan perangkat yang mendukung.
"Kurikulum Merdeka didesain mengandung fleksibilitas, namun ternyata tidak sederhana. Guru-guru perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk dapat menginterpretasikan dan menerapkan berbagai hal dalam kurikulum merdeka ini," kata Agung dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi X DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/4).
Baca juga: Menteri LHK Bentuk Tim Khusus untuk Capai Target FoLU Net Sink 2030
Kurikulum Merdeka pada awalnya dikatakan untuk menghadapi pandemi dan menangani learning loss padahal kurikulum ini didesain sebelum pandemi.
Agung merekomendasikan agar kurikulum pembelajaran harus berdasarkan landasan filosofis yang jelas, kemudian adanya dukungan dari negara terhadap sekolah-sekolah yang tidak memiliki sarana serta perangkat yang belum mendukung.
"Tidak ada kejelasan landasan filosofis diberlakukannya kurikulum merdeka yang lebih sebagai lompatan kebijakan. Jika pun kurikulum merdeka dianggap berhasil, besar kemungkinan karena pendampingan dalam pelatihan dan pembiayaan pada sekolah penggerak, belum tentu karena kurikulumnya," ungkap Agung.
Sehingga, lanjut Agung, dalam upaya learning recovery setelah adanya learning loss, sekolah-sekolah agar tidak diberikan beban untuk adopsi kurikulum yang baru.
"Agar dipertegas bahwa tetap ada pilihan untuk memilih kurikulum. Dan dapat menggunakan kurikulum 2013 yang disederhanakan," pungkasnya. (OL-6)
Ketika tren pengangguran terbuka secara nasional menunjukkan penurunan, tingkat pengangguran dari perguruan tinggi justru meningkat
Melalui kurikulum tersebut, siswa tidak hanya unggul dalam akademis tetapi juga memiliki karakter Islami yang kuat dan siap melanjutkan pendidikan ke tingkat internasional.
Ing madya mangun karsa, hampir tidak pernah diterapkan dalam diktum skema kebijakan pendidikan nasional.
Kurikulum tematik pengelolaan sampah sebagai muatan lokal ini kini diimplementasikan hingga ke hamper 1.600 sekolah.
Kemendikdasmen akan tetap memberikan komitmen untuk menyelaraskan agenda nasional dengan program prioritas SEAMEO 2021 - 2030, di antaranya melalui 13 tahun wajib belajar
Keselarasan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) menjadi langkah strategis dalam menekan angka pengangguran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved