Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) meminta kementerian dan lembaga terkait agar serius menangani atau memperhatikan warga negara yang menjadi korban tindak pidana terorisme (penyintas).
"Kita harapkan rekan-rekan untuk memberikan bantuan kepada penyintas terutama yang memiliki kondisi fisik khusus atau tidak normal," kata Direktur Perlindungan BNPT Brigjen Polisi Imam Margono melalui keterangan tertulis, Rabu (30/3).
Imam Margono berharap adanya kemudahan syarat yang diajukan bagi para korban, dan keseriusan dari instansi terkait supaya memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan para penyintas. "Banyak para penyintas korban tindak tindak pidana terorisme yang terhambat mendapatkan bantuan," kata Imam.
Ia mengatakan melalui rapat koordinasi BNPT dan instansi terkait akan memudahkan dan mengetahui kendala apa saja dari kementerian atau lembaga dalam rangka program penyintas. Hasil diskusi serta masukan dari kementerian/lembaga nantinya ditindaklanjuti untuk evaluasi agar para penyintas mendapatkan kemudahan memperoleh haknya, kata dia.
Senada dengan itu, Kasubdit Pemulihan Korban Aksi Terorisme BNPT Rahel mengatakan peran kementerian/lembaga terkait penanganan korban tindak pidana terorisme diatur dalam Peraturan BNPT Nomor 6 Tahun 2021. Mengacu pada peraturan BNPT tersebut, kementerian dan lembaga dapat berbagi informasi dan laporan mengenai rekomendasi program yang disampaikan.
"Kita bisa sama-sama bertukar informasi, menyusun laporan yang disampaikan kepada BNPT," ujar dia.
Pada periode 2018 hingga 2021, Sub Direktorat Pemulihan Korban Aksi Terorisme BNPT telah melaksanakan identifikasi dan asesmen terhadap 1.162 korban. Data per 1 Maret 2022 menerbitkan surat penetapan korban tindak pidana terorisme terhadap 655 korban tindak pidana terorisme masa lalu (periode peristiwa 2002 hingga 2018). (Ant/OL-15)
Narasi tandingan tentang nasionalisme dan kebhinekaan masih disajikan secara monoton. “Anak-anak tidak bisa menerima narasi kebangsaan yang membosankan
KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Eddy Hartono mengunjungi dan berdialog dengan masyarakat di 4 titik Desa Siap Siaga Kecamatan Jamblang.
BNPT bersama FKPT Provinsi Bali menyelenggarakan Lomba Gelar Budaya bertajuk Suara Damai Nusantara (SUDARA) guna memperkuat ketahanan siswa-siswi tingkat SMP dan SMA/sederajat
BNPT menyebut seorang perempuan yang sejatinya memiliki nilai keibuan, justru secara sengaja atau tidak sengaja menjadi aktor penting di dalam berbagai peristiwa atau aktivitas terorisme.
Pemerintah Indonesia akan meningkatkan perlindungan untuk kepulangan jamaah haji.
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved