Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Peniliti Universitas Islam Bandung Produksi Biomask Respirator

Bayu Anggoro
30/3/2022 20:10
Peniliti Universitas Islam Bandung Produksi Biomask Respirator
Kampus Universitas Islam Bandung(MI/ERIEZ M RIZAL)


LEMBAGA Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas
Islam Bandung (LPPM Unisba) menyerahkan biomask respirator kepada
tiga rumah sakit. Setiap rumah sakit mendapatkan lima peranti yang merupakan produk riset tim peneliti Unisba itu.

Ketiga rumah sakit itu yakni RSUD Al-Ihsan sebagai RS Pendidikan
Utama Fakultas Kedokteran Unisba, Rumah Sakit Muhamadiyah Bandung,
dan Rumah Sakit Al Islam Bandung.

Alat ini diserahkan langsung oleh Rektor Unisba Edi Setiadi kepada
perwakilan setiap rumah sakit di Aula Pascasarjana Unisba, Rabu (30/3).

Rektor
mengatakan, dari sudut spirit Unisba produk ini merupakan bentuk implementasi 3M (mujahid, muhtahid dan mujaddid).

"Sebagai mujahid di bidang kesehatan karena menghasilkan suatu produk
yang berguna bagi kesehatan manusia. Mengimplementasikan juga mujtahid
karena melaksanakan penelitian, serta mujaddid dengan menghasilkan
inovasi dan hasilnya produk ini," ungkapnya.

Harapannya, inovasi ini bisa mendorong dosen lainnya di Unisba untuk
terus menerus melakukan berbagai penelitian dan inovasi baru sehingga
ragi bagi masyarakat bisa tercapai.

Rektor menuturkan, Unisba secara berkelanjutan terus melakukan penelitian dan menghasilkan inovasi yang bukan sekadar tuntutan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang harus terus menghasilkan
hilirisasi yang berguna.

"Tanpa itu pun Unisba selalu melakukan penelitian dan inovasi yang
didukung penuh oleh yayasan dan universitas," terangnya.

Produk inovasi


Sementara itu, Dekan FK Unisba, Nanan Sekarwana, menuturkan, inovasi produk ini merupakan dampak positif dari terjadinya pandemi covid-19 dalam dunia pendidikan kesehatan, khususnya bagi akademisi dan peneliti FK Unisba.

Menurutnya, pandemi menjadi stimulan dalam mengembangkan berbagai macam produk inovasi serta penelitian kesehatan yang bermanfaat
dalam upaya memberikan perlindungan bagi tenaga kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.


FK Unisba, kata Nanan, turut memberikan penghargaan, kebanggaan dan rasa terima kasih kepada tim peneliti atas usaha dan kerja kerasnya dalam menghasilkan produk inovasi ini.

"Semoga seluruh kerja keras serta manfaat yang dihasilkan dari alat
biomask respirator ini dapat menjadi contoh dan teladan bagi dosen lain
di lingkungan FK Unisba untuk terus melakukan kajian-kajian teknologi
untuk menghasilkan inovasi lainnya dan dihitung oleh Allah SWT sebagai
catatan amal kebaikan di akhirat kelak," tuturnya.

Biomask respirator

Biomask Respirator ini merupakan produk riset tim peneliti Unisba yang
dihasilkan dari penelitian yang didanai hibah KemendikbudRistek skema
Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT).

Penelitian diketuai Maya Tejasari dari Fakultas Kedokteran, serta
anggota peneliti Nugraha dari Fakakultas Teknik, dan Lelly Yuniarti dari Fakultas Kedokteran.

Produk riset ini juga telah didaftarkan sebagai kekayaan intelektual di
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Republik Indonesia
dengan kategori Paten Sederhana nomor pendaftaran S00202108680 serta
kategori Desain Industri nomor pendaftaran A00202103227.

Produk inovasi yang dikembangkan ini merupakan perangkat alat pelindung
diri untuk tenaga kesehatan yang menerapkan prinsip biosafety
menggunakan tekanan positif, berupa sungkup kepala (fullhead helmet)
bertenaga baterai portabel dilengkapi sistem (HEPA) filter yang
menyaring udara yang masuk dari lingkungan sekitar, serta blower yang
mendorong  dan mengarahkan udara bersih yang telah disaring ke wajah
atau sekitar hidung pemakainya melalui sistem tubing.

Dengan udara yang didorong ke zona pernafasan pemakainya oleh blower,
tekanan positif dibuat di dalam sungkup kepala yang mencegah masuknya
udara yang tidak disaring secara spontan, meskipun tidak ada penyekat
(seal) yang kedap di sekitar wajah dan kepala pemakainya.

Biomask Respirator Unisba merupakan produk inovasi yang memiliki berbagai kelebihan, di antaranya menggunakan tekanan udara positif yang
memungkinkan pemakainya tidak harus mengandalkan paru-parunya untuk
berfungsi menarik oksigen melalui media filter saat bernapas.

Keunggulan lainnya ialah penggunaan tekanan udara positif memiliki peringkat Assigned Protection Factor (APF) lebih tinggi sehingga memungkinkan pemakainya bekerja di lingkungan berbahaya tanpa membahayakan kesehatan.

Desain alat ini memiliki bidang visual diperluas sehingga penglihatan bidang vertikal ke bawah yang tidak terbatas. Kemampuan pengguna untuk menggunakan stetoskop tidak terbatas karena dilengkapi  modifikasi penggunaan stetoskop.

Perangkat ini terbuat dari material yang mudah didesinfeksi, dan dibuat dari material yang memungkinkan untuk harga alat yang terjangkau.

Produk inovasi ini telah melalui berbagai proses uji di antaranya uji
safety (kebocoran filter), uji kecepatan aliran udara, uji durabilitas
(ketahanan filter dan ketahanan bateri) serta uji kebisingan. Perangkat itu, saat ini telah diproduksi dalam jumlah terbatas.  

Dalam proses pengembangan produk inovasi ini tim peneliti bekerja sama dengan mitra industri yaitu PT Mongtuh Otomasi Solusi serta konsultan ahli teknik dalam bidang alat kesehatan. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya