Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Presiden Joko Widodo menjenguk mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau biasa disapa Buya Syafii di kediamannya di Kabupaten Sleman, pada Sabtu, (26/3). Presiden tiba pukul 11.26 WIB, Presiden disambut oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir. Ahmad Syafii Maarif sebelumnya dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman karena sakit.
“Siang hari ini saya menjenguk Buya Syafii Maarif. Alhamdulillah beliau saat ini dalam keadaan sehat walafiat. Saya mendengar beliau beberapa hari, beberapa minggu yang lalu dirawat di rumah sakit,” ujar Presiden dalam keterangannya selepas mengunjungi Buya Syafii.
Presiden Jokowi mengaku senang dengan keaadan Buya Syafii yang makin membaik. Kepala Negara pun meminta kepada seluruh masyarakat untuk turut mendoakan kesehatan Buya Syafii.
“Kita berdoa bersama agar beliau selalu diberikan kesehatan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” tuturnya.
Dalam keterangannya, mewakili Muhammadiyah, Haedar Nashir mengucapkan terima kasih atas kedatangan Presiden untuk melihat kondisi Buya Syafii selepas menerima perawatan di rumah sakit. “Saya mewakili Muhammadiyah, keluarga besar Muhammadiyah di mana beliau berada, yang pertama menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak Presiden yang telah meluangkan waktu di tengah kesibukan untuk menjenguk Buya,” ujar Haedar.
Saat kunjungan tersebut Presiden didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno. (OL-12)
Hal ini tentu jelas-jelas sangat melukai hati rakyat dan warga bangsa di negeri ini.
KETUA PP Muhammadiyah Anwar Abbas menyambut baik wacana Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) untuk diubah menjadi kementerian revisi UU Haji yang tengah dibahas di DPR.
Sikap antikorupsi harus ditunjukkan melalui perilaku sehari-hari, terlebih di tengah kondisi rakyat yang sulit mencari pekerjaan.
AGENDA transformasi pendidikan nasional kembali digaungkan sebagai langkah strategis untuk membenahi mutu pendidikan dasar dan menengah di Tanah Air.
Muhammadiyah menilai hal tersebut sebagai komitmen yang besar dari pemerintah dalam meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru.
MENYONGSONG satu abad kemerdekaan Indonesia, kedaulatan pangan menjadi agenda prioritas yang wajib dimenangkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved