Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pakta Iklim Glasgow, RI-Mesir Sepakati Kerja Sama Perlindungan Lingkungan

Atalya Puspa
20/3/2022 21:05
Pakta Iklim Glasgow, RI-Mesir Sepakati Kerja Sama Perlindungan Lingkungan
Menteri LHK Siti Nurbaya (kanan) dan Menteri Luar Negeri Republik Arab Mesir, Sameh Shoukry.(KLHK)

MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Republik Arab Mesir, Sameh Shoukry, pekan lalu.

Kepala Biro Humas KLHK Nunu Anugrah, Minggu (20/3), menjelaskan, pertemuan ini terkait dengan keterlibatan kedua negara dalam COP27 United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) mendatang. Selain itu juga kedua pihak menjajaki potensi kerja sama bilateral.

"Dalam pertemuan bilateral ini, kedua Menteri melakukan penandatanganan MoU bidang perlindungan lingkungan dan kerja sama pembangunan berkelanjutan," kata Nunu.

Sebelumnya, terang Nunu, COP26 UNFCCC yang berlangsung di Glasgow, Skotlandia, pada 2021 lalu, telah menghasilkan Pakta Iklim Glasgow. Dalam forum itu, kedua negara menekankan pentingnya pengurangan emisi serta penggunaan emisi terbarukan dan menjanjikan lebih banyak bantuan pendanaan bagi negara-negara berkembang.

Dengan penguatan hubungan bilateral melalui MoU tersebut, maka kedua negara sepakat untuk kerja sama dalam bidang pengelolaan keanekaragaman hayati dan kawasan lindung, perubahan iklim, penanganan limbah, pengelolaan Bahan dan limbah berbahaya, pendidikan dan kesadaran lingkungan, energi terbarukan dan pengendalian polusi.

"Tahun ini, baik Indonesia maupun Mesir, mempunyai peran sangat penting berkaitan dengan agenda internasional yang diselenggarakan selama 2022. Peran Indonesia sebagai Presidensi G20 dan Mesir sebagai Presiden COP27 UNFCCC memberikan kesempatan lebih luas bagi kedua negara untuk menyinergikan agenda internasional berkaitan dengan lingkungan dan perubahan iklim," beber Nunu.

Nunu menyatakan, memanfaatkan pertemuan ini, Siti Nurbaya juga turut memberikan penjelasan perihal kebijakan FOLU Net Sink 2030 dan implementasinya.

Siti menyatakan, Indonesia telah menargetkan pemenuhan FoLU Net Sink pada 2030 untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang sejalan dengan Perjanjian Paris.

FoLU Net Sink 2030 menyiratkan bahwa berbagai langkah kebijakan, dan implementasi terkait kehutanan dilakukan, sehingga pada tahun 2030 emisi karbon menjadi netral, dan penyerapan/penyimpanan karbon alam akan lebih besar daripada emisi karbon di sektor kehutanan.

Sektor FoLU, yang berkontribusi terhadap 60% target pengurangan emisi Indonesia, akan mencapai Penyerapan Karbon Bersih pada tahun 2030 dan “Net Zero” pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Selanjutnya, setelah 2030 Sektor FOLU ditargetkan sudah dapat menyerap GRK bersamaan dengan kegiatan penurunan emisi GRK dari aktivitas transisi energi atau dekarbonisasi serta kegiatan eksplorasi sektor lainnya, tidak terkecuali sektor pertanian, untuk mencapai netral karbon/net-zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Dalam perspektif sejarah, Indonesia dan Mesir memiliki hubungan baik mengingat Mesir merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1947. Kedua negara mempunyai posisi sama utamanya dalam menjaga perdamaian dunia. (H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya