Selasa 15 Maret 2022, 20:19 WIB

Gotong Royong Jadi Inspirasi Dunia untuk Pulihkan Pendidikan 

Faustinus Nua | Humaniora
Gotong Royong Jadi Inspirasi Dunia untuk Pulihkan Pendidikan 

Dok. Kemendikbudristek
Pelaksanaan Education Working Group G20

 

DALAM upaya memulihkan pendidikan baik di lingkup global maupun dalam negeri, kolaborasi dan kerja sama semua pihak menjadi sangat penting. Hal itulah yang diangkat Indonesia dalam Presidensi G20 terkait isu pendidikan. 

Dirjen GTK Kemendikbud-Ristek selaku Ketua Kelompok Kerja Pendidikan G20 (Chair of Education Working Group) Iwan Syahril mengatakan, Indonesia memiliki nilai luhur yakni gotong-royong. Gotong-royong telah membantu berbagai sektor, termasuk pendidikan untuk bertahan dan pulih dari dampak pandemi covid-19. 

Lantas, nilai tersebut bisa menjadi inspirasi bagi negara-negara G20 untuk secara bersama memulihkan dan meningkatkan kualitas pendidikan. Indonesia menjadikan gotong-royong lewat terobosan-terobosan Merdeka Belajar sebagai best practisse. 

"Semua negara G20 perlu bahu-membahu berkolaborasi dan saling menguatkan. Nilai gotong royong menjadi inspirasi dunia untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (15/3). 

Iwan mengatakan, lewat Presidensi G20, Indonesia mengajak semua negara anggota G20 termasuk negara undangan untuk melakukan dialog bersama. Semua pihak perlu melihat masalah global yang sangat urgen. 

Dari dalam negeri, Indonesia mengambil terobosan Merdeka Belajar sebagai solusi mengatasi isu-isu global. Indonesia selaku pemimpin harus memberikan contoh atau praktik baik yang bisa diadopsi anggota G20. 

Baca juga : Traveloka Berkomitmen Dukung Pemulihan Pariwisata Domestik

"Tentu kita berharap dari dialog, negara-negara G20 bisa menerjemahkan dalam program dan sesuai dengan konteks di negara masing-masing," imbuhnya. 

Lebih lanjut, contoh baik dari gotong royong lewat Merdeka Belajar yang diangkat Indonesia berfokus pada kompetensi yang fundamental, yakni literasi numerasi dan karakter dalam mencapai kompetensi belajar sepanjang hayat. Kurikulum yang simple, sederhana dan relevan juga menjadi kunci sukses. 

Selain itu pemanfaatan platform teknonologi bisa mengatasi akses dan kualitas proses dan masalah kesetaraan. Begitu juga pendanaan afirmatif lewat BOS dan BOP majemuk. 

"Mengedepankan spirit gotong royong, hanya dengan bekerja sama kita bisa mengatasi bersama," tegas Iwan. 

Dia berharap dari pertemuan yang berlangsung tanggal 16-18 di Yogyakarta akan menghasilkan komitmen yang lebih kuat dari semua negara G20 dan negara undangan untuk pendidikan berkualitas. Juga menghasilkan report berisi best practisse dari negara G20 yang konteksnya beragam. 

"Report ini bisa menginspirasi global pascapandemi di sektor pendidikan," tutupnya. (OL-7)

Baca Juga

Pemkot Surakarta

Revitalisasi Lokananta, Cara Erick Thohir Rawat Peninggalan Sejarah

👤Gana Buana 🕔Rabu 07 Juni 2023, 12:44 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah selesai merevitaliasi Lokananta, studio rekaman pertama di Indonesia yang berada...
MI/HO

Sinarmas World Academy Gelar Donasi Buku Tulis dan Alquran

👤Mediaindoesia.com 🕔Rabu 07 Juni 2023, 12:39 WIB
SWA mendistribusikan 15.000 buku tulis SiDU serta dan 1000 Al-Quran kepada 10 sekolah dasar di area Serpong dan...
Dok MI

Vaksinasi DBD Dipastikan Kurangi Risiko Anak Alami Gejala Berat

👤Basuki Eka Purnama 🕔Rabu 07 Juni 2023, 12:37 WIB
Infeksi DBD yang berat bisa menyebabkan kebocoran plasma darah atau anak mengalami syok. Kondisi itulah yang dapat menyebabkan kematian...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya