Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BEBERAPA penelitian menemukan bakteri bahkan ada di sabun. Satu studi di Indian Journal of Dental Research pada Juni 2006 misalnya, mengungkapkan sabun batangan mengandung dua hingga lima jenis kuman yang berbeda.
Sebuah studi pada Juli 2015 di American Journal of Infection Control menemukan, sekitar 62% sabun batangan terkontaminasi, sementara pada sabun cair hanya sekitar 3%.
Beberapa kuman yang ada di sabun dapat mencakup bakteri E. coli, salmonella, dan shigella, serta virus seperti norovirus dan rotavirus serta staph, ungkap profesor kesehatan masyarakat dan ilmu lingkungan di The University of Arizona, Kelly Reynolds.
Baca juga: Ini Tanda-Tanda Depresi pada Laki-Laki yang Kerap Diabaikan
Bakteri yang bersembunyi di sabun berpotensi menyebar dari orang ke orang jika Anda memilih memakainya bersama-sama. Ini sebabnya ketimbang menggunakan sabun batangan di toilet umum untuk mencuci tangan, sabun cair menjadi pilihan paling aman.
"Kami tidak pernah menemukan bakteri di dalam sabun cair," kata Reynolds seperti dikutip dari Livestrong, Senin (7/3).
Tetapi, bila berbagi sabun batangan di rumah, lain lagi ceritanya. Anda mungkin hanya berbagi sabun dengan orang yang Anda kenal, bukan orang asing.
Untuk mengurangi risiko menyebarkan sesuatu yang buruk kepada anggota keluarga Anda karena berbagi sabun, ada sejumlah hal yang bisa Anda lakukan, antara lain membilas sabun setelah dipakai.
"Bakteri suka menempel pada gelembung sabun," kata Reynolds.
Selanjutnya, pastikan menyimpan sabun di tempat yang mudah membuatnya kering. Bakteri berkembang biak di lingkungan yang lembap. Jadi, sabun batangan yang basah akan memberikan kesempatan bagi kuman untuk berkembang biak.
"Saat sabun mengering, jumlah bakteri menurun, yang menurunkan risiko transfer bakteri apa pun," ujar Reynolds.
Masih khawatir terjadi penularan kuman? Menurut Reynolds, menggunakan sabun cair bisa menjadi pilihan.
Mencuci tangan terlebih di masa pandemi covid-19 saat ini menjadi salah satu pertahanan terbaik mencegah penularan penyakit, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).
"Yang paling penting di sini adalah mencuci tangan. Jangan terlalu khawatir dengan sabunnya. Buat busa selama 20 detik dan gosok semua bagian tangan Anda, lalu bilas dan keringkan," demikian saran Reynolds.
Jadi, burukkah ide berbagi sabun batangan dengan orang lain? Tidak buruk, selama Anda mengambil beberapa tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko penyebaran kuman, termasuk membilas sabun sebelum dan sesudah digunakan, menyabuni selama 20 hingga 30 detik, dan membiarkan sabun batang mengering di sela-sela penggunaan. (Ant/OL-1)
Mencuci tangan pakai sabun berperan penting untuk menghindarkan si kecil dari stunting. Bagaimana kaitan stunting dengan cuci tangan? Mari simak penjelasannya.
Masalah gatal di area kewanitaan bisa menjadi sangat mengganggu bagi perempuan. Meskipun antiseptik dapat digunakan sebagai pencegahan awal terhadap gatal.
Penting untuk memeriksa kemasan produk agar tidak rusak, tidak terbuka, dan tidak basah.
Batuk adalah mekanisme tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari iritan, lendir, atau partikel asing.
YukBersihin, sebuah penyedia layanan kebersihan premium memungkinkan pekerjanya, termasuk para perempuan, bekerja sambil kuliah.
Kasur bisa menjadi tempat berkembang biaknya kotoran dan tungau alias serangga berukuran mikro yang berpotensi mengganggu kesehatan.
Produk yang mengandung bahan aditif, seperti pewarna buatan, pewangi sintetis, serta bahan pengawet yang berisiko memicu iritasi lebih lanjut.
Menanamkan kebiasaan bersih pada anak sejak dini sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan membentuk pola hidup sehat.
Dari Bandung ada hampers jajanan era 90-an yang dikemas dalam kotak kaleng berdesain ala kaleng Khong Guan. Di Jakarta Barat ada hampers sabun berbentuk makanan khas Lebaran, opor ayam.
Susanto mengatakan program seperti ini sangat bermanfaat ditengah-tengah masyarakat yang membutuhkan penghasilan tambahan dalam kebutuhan keluarga.
"Tujuannya untuk menciptakan UMKM jadi diharapkan ibu-ibu bisa membuat sabun cuci piring sendiri dengan bahan-bahan yang sederhana dan terjangkau," jelas Lina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved