Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Peneliti Mesti Pegang Teguh Etika Penelitian

Mediaindonesia.com
05/3/2022 15:59
Peneliti Mesti Pegang Teguh Etika Penelitian
Kegiatan bedah buku secara virtual dengan tema Penelitian Terapan Untuk Mewujudkan SDGs.(Ist)

FAKULTAS Teknik Universitas Pancasila (UP) menggelar kegiatan bedah buku secara virtual dengan tema Penelitian Terapan Untuk Mewujudkan SDGs.

Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja perpustakaan Fakultas Teknik Universitas Pancasila (FTUP).

Kegiatan ini bertujuan menambah wawasan mahasiswa serta mengenalkan buku tersebut sebagai referensi dalam kegiatan perkuliahan dan melakukan penelitian.

Kali ini buku yang dibedah adalah karya Dr.Ir.Budhi M Suyitno IPM yang diterbitkan UP2M FTUP Press. Penulis yang juga Dekan FTUP ini aktif pada berbagai organisasi kegiatan ilmiah dan sudah banyak karya ilmiah yang dihasilkan.

Dalam paparannya, Budhi M Suyitno menyampaikan isi buku berfokus pada pembahasan meliputi teori dan konsep dasar penelitian terapan proses manufaktur dan energi yang bertujuan mewujudkan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Baca juga: Pandemi Memicu Tingginya Kasus Obesitas pada Anak

"Di buku ini diarahkan pada kegiatan-kegiatan penelitian terapan yang mengarah pada SDG's seperti pendidikan berkualitas dan energi," kata dia dalam bedah buku yang digelar, Sabtu (5/3).

Menurut Budhi M Suyitno, dalam melakukan penelitian, peneliti harus memiliki fondasi yang kuat seperti membangun sebuah rumah, karena itu butuh metode penelitian yang kuat.

"Penelitian yang baik, dan dilakukan dengan metode baik, akan bermanfaat yang juga baik," ujarnya.

Selain itu, lanjut Budhi M Suyitno, yang juga penting dalam penelitian yakni peneliti harus memiliki etika baik. Etika baik dimaksud antara lain tidak melakukan plagiarisme terhadap penelitian yang sudah ada sebelumnya.

"Di buku ini saya sertakan juga soal etika. Salah satu contoh saya ambil soal keterlibatan plagiarisme dalam penelitian orang hutan yang pada 2012 tidak jadi dipublikasikan karena datanya kurang, kemudian diajukan lagi pada 2018 oleh sekelompok orang untuk mendapatkan hibah penelitian internasional. Etika jadi dasar sebuah peneliti," ungkapnya.

Yang juga tak kalah penting, peneliti akan bergairah jika dari awal sudah membuat rumusan masalah (scientific question) yang fokus pada satu pertanyaan agar bisa teruraikan dan terjawab dengan sebuah kesimpulan, untuk menjadi saran yang ditindaklanjuti.

"Dengan demikian, mulai dari judul, dasar pemikiran, rumusan masalah, metodologi, analisa pembahasan, hingga kesimpulan, terdapat benang merah yang jelas," pungkasnya.

Budhi M Suyitno pun berharap bedah buku kali ini menjadi tradisi bagi dosen, peneliti, dan para akademisi di lingkungan FTUP.

Pembedah atau pembahas buku Prof Dr Ir Prawoto yang merupakan dosen Program Studi Teknik Mesin FTUP menyampaikan buku ini sangat menarik bagi para peneliti termasuk peneliti muda dalam melakukan penelitian terapan.

"Setelah diajak untuk memahami secara akademik proses penelitian terapan, pembaca buku akan diajak untuk memahami proses hilirisasi hasil penelitian terapan tersebut yang tentu saja dilakukan oleh industri, sebagaimana diterangkan pada Bab ke-13 mengenai Tindak Lanjut Industri Manufaktur," terang Prawoto.

Acara yang dipandu moderator Noor Suryaningsih ST MT, salah satu dosen Program Studi Elektro FTUP, ini dihadiri sekitar 340 peserta yang terdiri dari dosen, alumni, dan mahasiswa FTUP. 

Acara diawali pembukaan oleh MC, kemudian pemaparan sekilas isi buku oleh penulis, dan dilanjutkan pembedah dengan pembahasan serta  mengulas pendapat tentang isi buku. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya