Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Sejumlah Wilayah Dilanda Banjir, BNPB Minta Pemda Siapkan Langkah Antisipasi 

Atalya Pusapa
01/3/2022 17:30
Sejumlah Wilayah Dilanda Banjir, BNPB Minta Pemda Siapkan Langkah Antisipasi 
Banjir akibat luapan SUngai Cibanten di Serang, Banten(Antara/Asep Fathulrahman)

SEJUMLAH wilayah Indonesia dilanda banjir beberapa waktu terakhir. Melihat hal tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengimbau agar pemerintah daerah untuk menyiapkan langkah antisipasi bahaya bencana hidrometeorologi. 

"Sejalan dengan langkah antisipasi, pemerintah daerah juga diimbau menyiapkan rencana kedaruratan jika terjadi bencana di wilayahnya. Apabila terjadi banjir dan menimbulkan pengungsian, maka kebutuhan medesak warga harus dipenuhi sesegera mungkin," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan resmi, Selasa (1/3). 

Adapun, sebelumnya BMKG telah mengeluarkan peringatan dini sejumlah kabupaten/kota di 14 provinsi berpotensi mengalami banjir intensitas tinggi hingga menengah pada dasarian III Februari 2022 hingga dasarian I dan II Maret 2022. 

Provinsi tersebut ialah Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua. 

Di awal Maret 2022 ini, terdapat sejumlah wilayah yang tegenang banjir. Mulai dari Lamongan, Jawa Timur, 

Berdasarkan data dari BNPB, sebanyak 60 KK yang tinggal di Desa Bulubrangsi dan Desa Gedog, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan terdampak banjir dengan tinggi muka air (TMA) 40-60 sentimeter, pada Selasa (1/3). 

"BPBD Kabupaten Lamongan bersama instansi terkait telah berada di lokasi guna melakukan kaji cepat dan pendataan terkait dengan dampak yang ditimbulkan," ucap Abdul. 

Daerah lainnya yang tergenang banjir ialah Pandeglang, Banten. Banjir yang terjadi pada Selasa (1/3) pagi menyebabkan 50 unit rumah warga terdampak dan 50 KK mengungsi. 

Sementara itu, banjir juga melanda wilayah lain di Provinsi Banten, tepatnya di Kabupaten Serang. Sama halnya dengan di Kabupaten Pandeglang, banjir yang melanda 6 kecamatan di Kabupaten Serang ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang terjadi di wilayah tersebut. 

Adapun 6 kecamatan tersebut adalah Kecamatan Padarincang, Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Ciomas, Kecamatan Waringin Kurung, Kecamatan Kramatwatu, Kecamatan Kragilan. 

Baca juga : Satgas: Indonesia Butuh 3 Modal Dasar Beralih Menuju Endemi Covid-19

BPBD Kabupaten Serang masih melakukan pendataan jumlah warga terdampak maupun kerugian materil lain. Namun, pihaknya melaporkan beberapa warga sudah terlihat bersiap untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. 

"Beberapa akses jalan di Kabupaten Serang dikabarkan terputus akibat terendam banjir," ucap Abdul. 

Ia menyatakan, BPBD berkoordinasi dengan TNI, Polri, Dinas Pemadam Kebakaran, relawan, dan instansi terkait lainnya melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir. Pihak BPBD juga terus memantau perkembangan cuaca yang akan dijadikan dasar informasi peringatan dini bagi masyarakat. 

"Saat ini, kebutuhan mendesak yang dibutuhkan untuk penanganan darurat di antaranya perahu karet, pelampung, kendaraan operasional angkut personel, dan kendaraan operasional angkut perlengkapan. Sementara untuk warga yang terdampak dibutuhkan terpal, alas tidur, makanan siap saji, selimut, dan family kit," beber Abdul. 

Selain di wilayah Jawa, banjir juga sebelumnya melanda Medan, Sumatra Utara yang menyebabkan 3.267 rumah warga terendam sedalam 30 cm hingga 1 meter. 

Banjir ini melanda 9 kecamatan, antara lain Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Selayang, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Baru, Kecamatan Medan Sunggal, Kecamatan Medan Polonia, Kecamatan Medan Denai, Kecamatan Medan Labuhan, dan Kecamatan Medan Amplas. 

Peristiwa ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi serta meluapnya Sungai Deli, Sungai Babura, Sungai Sei Batuan dam Sungai Sanggal hingga masuk ke pemukiman warga. Sedikitnya 3.267 KK atau 9.428 jiwa terdampak dan 185 jiwa memilih untuk mengungsi. 

"BPBD Kota Medan beserta organisasi perangkat daerah (OPD) dan aparat setempat berkoordinasi untuk melakukan evakuasi kepada warga terdampak. Selain itu, bantuan logistik juga disalurkan untuk memenuhi kebutuhan dasar. Pendirian tenda dan dapur umum telah dibuat bagi warga yang memilih mengungsi atas kejadian ini," beber Abdul. 

Melihat kejadian bencana banjir yang meningkat, Abdul mengungkapkan langkah mitigasi yang dapat dilakukan masyarakat di antaranya mengetahui risiko bencana yang ada di lokasi tempat tinggal, pahami rute evakuasi atau daerah yang lebih tinggi. 

"Selain itu, pahami potensi bahaya sekitar dan informasi peringatan dini cuaca yang bersumber dari laman resmi seperti InaRISK dan InfoBMKG," imbau dia. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya