Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Wapres: Isra Miraj Momentum Perbaiki Salat

M Farhan Zhuhri
01/3/2022 14:48
Wapres: Isra Miraj Momentum Perbaiki Salat
Wapres Ma'ruf Amin(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

WAKIL Presiden RI KH Ma'ruf Amin mengajak masyarakat untuk menjadikan Isra miraj sebagai momentum memperbaiki salat. Hal tersebut ia sampaikan pada acara malam peringatan Isra Miraj, Senin (28/2) malam.

“Salat dapat membawa ketenangan hidup, seperti yang disebutkan dalam Al-Quran 'dirikanlah salat untuk mengingat aku (Allah)', kemudian ada juga 'hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram'. Artinya salat akan membawa ketenangan hati setiap orang yang melakukannya,” kata Wapres dalam keterangan tertulis, Selasa (1/3).

Menurutnya, dalam ajaran Islam, salat merupakan tiang agama. Orang yang melaksanakannya dianggap sebagai penegak agama, sementara bagi yang meninggalkannya dianggap sebagai perusak agama.

“Karena begitu pentingnya menjaga salat sehingga akan dihisab pertama kali sebelum amal-amal yang lain. Apabila salatnya dianggap baik maka amal yang lain berpotensi untuk lolos, sebaliknya, jika salatnya dianggap kurang baik maka amal baik yang lain berpotensi untuk tidak lolos,” jelasnya.

Baca juga:  Legislator: Jadikan Isra Miraj Sarana Memperkuat Iman dan Takwa

Wapres menjelaskan, pahala salat selain di akhirat, juga akan berdampak positif bagi para pelakunya di dunia, baik itu kebaikan berupa kesehatan, ketenangan, bisa juga bersifat materi.

Salat Jauhkan Diri dari Perbuatan Fasad dan Keji

Dikatakan, orang yang mengerjakan salat tapi tidak mencegah dari perbuatan fasad, keji, dan mungkar, maka dia tidak semakin dekat dengan Allah melainkan justru semakin jauh. Seperti dalam hadis Nabi yang artinya 'barang siapa yang salatnya tidak mencegah dari perbuatan buruk dan mungkar, maka salatnya tidak akan menambah kedekatan dia dengan Allah, melainkan semakin jauh dari Allah SWT'.

“Menurut para ulama, fasad adalah dorongan syahwat kebinatangan yang menyangkut kebutuhan biologis, maupun birahi yang melampaui batas. Termasuk perbuatan zina yang dikategorikan sebagai perbuatan fasad. Sedangkan mungkar adalah dorongan sifat kebinatangan yang cenderung melakukan hal-hal yang menyakiti dan merugikan orang lain. Baik melalui ucapan, tulisan, termasuk dalam sosial media,” pungkas Maruf.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya