Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Epidemiolog Nilai PPKM Level 3 Sudah Tepat Dilakukan

Putri Anisa Yuliani
14/2/2022 11:40
Epidemiolog Nilai PPKM Level 3 Sudah Tepat Dilakukan
Petugas menghentikan pengendara mobil tanpa masker saat razia penegakan prokes covid-19 di Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (11/2/2022).(ANTARA/Prasetia Fauzani )

AHLI epidemiologi Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman, menilai kebijakan memperketat pembatasan kegiatan masyarakat melalui peningkatan level dari PPKM level 2 ke level 3 di Jabodetabek sudah tepat.

Kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat ini penting untuk segera menahan laju penyebaran kasus covid-19. Terutama saat ini ketika varian omikron mendominasi kasus dan memiliki kecepatan penularan yang sangat cepat dibandingkan dengan varian delta.

"Pembatasan itu perlu dilakukan untuk meminimalisasi interaksi agar penularannya juga bisa dikendalikan," kata Dicky saat dihubungi Media Indonesia, Minggu (13/2).

Baca juga: Meski Gejalanya Ringan, Covid-19 Varian Omikron Harus Tetap Diwaspadai

Baca jugaBMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia

Ia juga mengimbau agar masyarakat tetap taat protokol kesehatan dan mengurangi mobilitas. Meskipun vaksinasi covid-19 di Jakarta cukup tinggi, masih banyak warga yang belum mendapatkan vaksin sama sekali.

Hal ini mencerminkan masih ada warga yang rawan dan berisiko tinggi kematian akibat covid-19.

"Masker tidak boleh abai, jaga jarak, dan mengurangi mobilitas. Meskipun sudah vaksin sekalipun, ini tetap kunci utama," ujarnya.

Ia juga mengingatkan dampak lain dari penularan omikron yang sangat cepat dan luas yakni munculnya dampak jangka panjang seperti penurunan kualitas kesehatan masyarakat di masa depan.

Dicky menjelaskan, ketika terpapar covid-19, virus akan menginfeksi sejumlah organ terutama organ pernapasan seperti paru-paru. Hal ini menyebabkan penurunan kinerja paru-paru yang dapat memengaruhi kualitas hidup di masa depan.

"Jadi jangan berpikir 'biar aja terinfeksi nanti juga sembuh sendiri kan gejala ringan'. Oh tidak bisa demikian. Karena efek jangka panjangnya itu ada yakni penurunan kualitas kesehatan. Ini akan menjadi beban negara juga di masa depan karena generasi kita tidak lagi jadi generasi emas," tukasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya