Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
COCA-COLA, di bawah tekanan dari para pemerhati lingkungan atas kebijakan pengemasannya, berjanji menggunakan wadah yang dapat digunakan kembali untuk setidaknya 25% minuman produksinya pada 2030. Raksasa soda mengumumkan janji tersebut pada Kamis (10/2).
Penerapan itu akan dilakukan secara global melalui kaca dan botol plastik yang dijualnya kepada konsumen dan melalui wadah yang digunakan di air mancur soda dan dispenser. Kemasan isi ulang menyumbang sekitar 16% dari total volume pada 2020.
"Kemasan yang dapat digunakan kembali merupakan salah satu cara paling efektif untuk mengurangi limbah, menggunakan lebih sedikit sumber daya, dan menurunkan jejak karbon kami untuk mendukung ekonomi sirkular," kata Ben Jordan, Direktur Senior Pengemasan dan Iklim Coca-Cola.
Namun koalisi #Breakfreefromplastics, yang telah menilai perusahaan sebagai pencemar plastik teratas dunia karena sejarah penggunaan wadah plastik sekali pakai, hanya memberikan pujian terukur.
"Pengumuman Coke bahwa mereka memperluas target kemasan yang dapat digunakan kembali secara global jelas merupakan langkah ke arah yang benar," kata Emma Priestland, koordinator kampanye korporat global untuk grup tersebut. "Namun, serangkaian janji yang dilanggar perusahaan di masa lalu, memaksa kami untuk menyambut pengumuman ini dengan sedikit skeptis."
Baca juga: Kasus Covid-19 Global Turun, Paten Vaksin Minta Ditiadakan
Kelompok advokasi As You Sow, yang telah menyusun proposal pemegang saham yang mendesak penggunaan botol isi ulang yang lebih besar, memuji pengumuman tersebut.
Conrad MacKerron, wakil presiden senior kelompok itu, mengatakan dia senang dengan komitmen Coca-Cola, menambahkan, "Tindakan ini berpotensi mengurangi secara substansial jumlah botol plastik sekali pakai yang digunakan, banyak di antaranya berakhir di lautan sebagai polusi plastik." Pihaknya akan melakukan analisis tambahan terhadap janji tersebut untuk menentukan akan menarik kembali proposal pemegang sahamnya atau tidak. (AFP/OL-14)
UPAYA membangun ekosistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan kian mendesak di tengah meningkatnya tekanan terhadap industri pengguna plastik.
Pelibatan anak-anak dalam berbagai upaya mengurangi sampah plastik disebuat bisa membuat kesuksesannya lebih maksimal.
Sampah plastik multilayer diolah menjadi serpihan (flakes) yang dapat dimanfaatkan oleh industri daur ulang.
Di tengah meningkatnya polusi plastik, seorang guru di SDN 003 Bontang Utara, Bontang, menunjukkan bahwa perubahan dapat dimulai dari ruang kelas.
KOTA Surabaya akan menjadi lokasi pertama proyek kemitraan pemerintah Indonesia dan UEA dalam penanganan sampah plastik sungai untuk mencegah kebocoran di perairan laut.
Enviu Zero Waste telah membangun sekitar 9 solusi dan startup, termasuk Alner, yang menyediakan sistem guna ulang untuk kebutuhan sehari-hari seperti sabun, sampo, dan detergen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved