DUNIA panik akhir tahun lalu setelah pecahnya varian omikron yang sangat menular. Varian itu menyebabkan infeksi harian empat kali lebih banyak daripada gelombang sebelumnya.
Namun setelah lonjakan yang berlangsung selama tiga setengah bulan, jumlah rata-rata kasus harian global turun untuk minggu kedua berturut-turut sebesar 17%. Ini menurut penghitungan AFP pada Kamis (10/2).
Menteri Kerja Sama Pembangunan Belgia, Meryame Kitir, yang merupakan bagian dari tim yang mengunjungi Cape Town, mengeluhkan lambatnya kemajuan dalam pembicaraan untuk pengabaian paten vaksin. "Vaksin harus menjadi barang publik, tetapi setelah dua tahun di pandemi, kami tidak selangkah lebih maju dalam negosiasi paten," katanya.
Afrika Selatan dan India sejak Oktober 2020 memimpin seruan untuk keringanan paten vaksin atau hak kekayaan intelektual pada vaksin covid-19. Mereka berdalih ini akan membantu memacu produksi lokal.
Baca juga: Bos WHO Prediksi Fase Akut Pandemi Berakhir Juni dengan Syarat
Namun sejumlah negara kaya yang menjadi tuan rumah bagi perusahaan farmasi besar menentang langkah tersebut. Alasan mereka, hal itu akan menghambat inovasi.
Organisasi Perdagangan Dunia, bagaimanapun, mengumumkan bulan lalu bahwa kesepakatan antara negara-negara kaya dan negara-negara berkembang pada pengabaian kekayaan intelektul bisa terjadi hanya beberapa minggu lagi. (AFP/OL-14)