Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMERINTAH menyepakati Candi Prambanan dan Borobudur dapat dimanfaatkan untuk kegiatan keagamaan umat Hindu dan Buddha se-dunia. Kesepakatan ini tertuang dalam Nota Kesepakatan Pemanfaatan Candi Prambanan dan Candi Borobudur untuk Kepentingan Agama Umat Hindu dan Umat Buddha Indonesia dan Dunia.
Nota Kesepakatan ini ditandatangani oleh Gubernur DIY Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X di Kantor Gubernur DIY, Jumat (11/2). Hadir secara luring, Koordinator Staf Khusus Menteri Agama RI Abdul Rochman, dan Kepala Biro Umum, Hukum dan Pengadaan Kemenparekraf Nina Azhari, membubuhkan parafnya.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyambut baik penandatanganan Nota Kesepakatan tersebut. Menurutnya, ini akan lebih menguatkan keselarasan dan kerja sama semua pihak untuk bersama-sama mengembangkan dan memanfaatkan candi dalam perspektif nilai spiritual kebudayaan.
"Melalui Nota Kesepakatan ini, semua stakeholder dapat mengidentifikasi peran dan ruang yang dapat diakses masing-masing," kata Yaqut dalam keterangannya, Jumat (11/2).
Baca juga: Candi Prambanan Bisa Digunakan Ibadah Semua Umat Hindu
Khusus kepada umat Hindu dan umat Buddha beserta seluruh organisasi keagamaannya, dirinya berharap dapat mengambil momentum ini untuk menggelar berbagai aktivitas keagamaan.
"Silakan mempersiapkan berbagai agenda untuk ibadah keagamaan umat Hindu dan umat Buddha Indonesia serta dunia," ujar Gus Yaqut sapaan akrabnya.
Pemanfaatan Candi Prambanan dan Candi Borobudur untuk kegiatan keagamaan juga sebagai langkah nyata pemerintah dalam merealisasikan program strategis destinasi wisata superprioritas yang dicanangkan Presiden Jokowi.
"Candi Prambanan dan Candi Borobudur ini memang secara nyata memiliki kelebihan luar biasa. Baik dalam hal nilai spiritual, kebudayaan, dan keindahan alamnya," tutur Gus Yaqut.
“Pengembangan dan pemanfaatan destinasi religi Candi Prambanan dan Candi Borobudur secara integratif dan inklusif ini harus dimaknai sebagai salah satu aspek penting dalam program pelestarian candi sebagai cagar budaya, peninggalan luhur nenek moyang bangsa Indonesia yang sealigus menjadi warisan dunia,” sambungnya.
Menag bersyukur, Candi Prambanan dan Borobudur sudah bisa dimanfaatkan untuk giat keagamaan umat Hindu dan Buddha dunia. Menurutnya, hal ini sudah ditunggu umat Hindu dan Buddha.
Selain menunjukkan bagaimana Indonesia memiliki keragaman budaya yang luar biasa, hal ini juga menunjukkan Indonesia menghargai segala keragaman, termasuk keragaman keyakinan.
"Pemanfaatan ini juga sebagai salah satu bentuk implementasi moderasi beragama dan tekad pemerintah memberikan jaminan kepada umat beragama dalam menjalankan ibadahnya," tutur Menag.
Usai penandatanganan Nota Kesepakatan tersebut, maka umat Hindu dan Buddha dapat menggelar dan mengikuti ritual peribadatan keagamaan di kedua candi tersebut. Tak hanya itu, Nota Kesepakatan juga mengatur dimanfaatkannya dua candi lain, yakni Candi Mendut dan Candi Pawon.
Sebelumnya, Gubernur DIY saat memberikan sambutan selaku tuan rumah mengingatkan pesan Presiden Jokowi dalam sambutan Dharmasanti Nasional 2021 bahwa Candi Prambanan (tempat ibadah umat Hindu) yang dibangun bersebelahan dengan Candi Sewu (tempat ibadah umat Buddha), menunjukkan hidup berdampingan sudah terjadi sejak masa lalu.
"Ini menunjukkan Bhinneka Tunggal Ika sudah terwujud sejak masa lampau. Hidup berdampingan antar umat beragama menjadi wujud Bhinneka Tunggal Ika diaktualisasikan sebagai semangat dan strategi integrasi bangsa," tutur Sri Sultan.
"Dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, Nota Kesepakatan yang kita tanda tangani hari ini menjadi semangat terwujudnya moderasi beragama, kohesi sosial, dan kerukunan umat beragama di Indonesia," sambungnya.
Menurut Sri Sultan, pemanfaatan Candi Prambanan, Candi Borobudur, Candi Mendut, dan Candi Pawon untuk tujuan kepentingan keagamaan akan berfokus pada nilai-nilai spiritual pendidikan dari situs tersebut. Sehingga ketika masyarakat berkunjung tidak hanya melihat keindahan candi, tapi juga menyaksikan kegiatan peribadatan umat Hindu dan Buddha.
Sejumlah peringatan hari besar keagamaan Hindu dan Buddha rencananya akan digelar di sana sepanjang tahun 2022 ini.
Di Candi Prambanan misalnya, akan digelar Pekan Nyepi Nasional di bulan Maret-April 2022. Begitu juga peringatan Hari Galungan dan Kuningan. Sementara di Candi Borobudur akan digelar Hari Tri Suci Waisak Nasional pada bulan Mei 2022.(OL-5)
candi prambanan, tempat wisata yang diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia karena keindahan dan cerita sejarah di baliknya
YOGYAKARTA masih menjadi salah satu destinasi wisata favorit masyarakat Indonesia hingga mancanegara untuk berwisata. Ada banyak pilihan tujuan wisata di Yogyakarta.
PRAMBANAN Jazz Festival (PJF) 2020 yang berlangsung pada Sabtu (31/10) hingga Minggu (1/11), sukses digelar meski secara virtual karena situasi pandemi covid-19.
TWC Prambanan menjabarkan, di hari pertama Idul Fitri, Kamis (13/5) tercatat ada 103 pengunjung.
Pembatasan kuota pengunjung ke Candi Borobudur hanya mencapai 4.000 orang per hari dengan jam layanan mulai pukul 08.00-15.00 WIB.
Bakti sosial dilakukan sebagai rangkaian acara peringatan Anniversary Satu Tahun Operasional The Manohara Hotel Yogyakarta.
Ribuan Umat Budha Mengikuti Perayaan Kathina 2024
Puluhan Biksu dan Biksuni Hadiri Prosesi Perayaan Kathina 2568/2024
peninggalan kerajaan majapahit yang berupa candi, prasasti hingga kitab yang berisikan informasi tentang kerajaan majapahit kala itu
Mengubah diri menjadi lebih sadar, baik hati, dan bijaksana.
KEGIATAN pembagian sembako oleh Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi) berkerjasama dengan Polri, di lingkungan Kelurahan Cempaka Putih Barat.
Kuasa hukum Roy Suryo mengatakan bahwa kliennya itu hanya korban dalam kasus meme stupa Candi Borobudur itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved