Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) merekomendasikan agar ibu hamil mendapatkan suntik booster minimal empat bulan setelah pemberian vaksin dosis kedua.
"Disarankan menggunakan jenis vaksin dengan platform yang sesuai dengan rekomendasi Kementerian Kesehatan," kata Ketua Umum POGI Ari. K. Januarto dalam keterangan resmi, Kamis (10/2).
Ari mengungkapkan, vaksinasi booster pada ibu hamil tidak terbukti memberikan efek samping maternal atau fetal.
Selain itu, data pada EMOP POGI menunjukkan junlah 31.922 ibu hamil telah mendapat vaksinasi dengan efek samping minimal yang dialami adalah nyeri pada daerah suntikan, mengantuk, nyeri kepala, lemas, nyeri otot, mual, meriang, nyeri sendi dan demam. (OL-12)
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved