Menag Sebut Toleransi Sempurnakan Keindahan Papua

Cahya Mulyana
07/2/2022 12:11
Menag Sebut Toleransi Sempurnakan Keindahan Papua
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas(ANTARA/Galih Pradipta)

KERAGAMAN suku dan agama di Papua menyempurnakan keindahan alamnya. Untuk merawatnya, segenap penduduk Bumi Cendrawasih harus terus membudayakan toleransi dan gotong royong.

"Papua sejatinya tanah yang damai. Meski mayoritas warga Papua beragama Kristiani, kehidupan kerukunan antarumat beragama di provinsi paling timur Negara Kesatuan Republik Indonesia ini tetap terjaga harmonis dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara,” kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada Perayaan Ibadah ucapan syukur Hari Pekabaran Injil (HPI) ke-167 dalam keterangan resmi, Senin (7/2).

Menurut dia, HPI dirayakan untuk memperingati maksudnya 2 misionaris asal Jerman yaitu Otto dan Geisler, yang pertama kali tiba di Pulau mansinam Papua Barat pada 5 Februari 1855, untuk menyebarkan ajaran Kristen.

Baca juga: Kemenag: KDRT Dalam Bentuk Apapuin Tidak Bisa Dibenarkan 

Peristiwa itu menandai dimulainya transformasi di tanah Papua yang dulu dikenal sebagai daerah yang tertutup kegelapan dalam seluruh aspek. Kemudian kerukunan antar umat beragama di tanah Papua sudah terjalin dengan baik.

"Toleransi dalam berbagai kehidupan, perlu untuk terus kita terjaga karena ini adalah modal besar dalam membangun Papua yang damai mandiri sejahtera dan berkeadilan," imbuhnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, kondisi Papua tersebut sejalan dengan moderasi beragama yang digaungkan oleh pemerintah. Pemerintah terus mendorong moderasi beragama sebagai langkah untuk menumbuhkan toleransi di dalam kehidupan bermasyarakat.

Menurutnya, nilai-nilai utama yang menjadi pondasi toleransi diharapkan dapat tumbuh dari agama-agama melalui ajaran dan praktiknya. 

"Akhirnya momentum hari pekabaran Injil 167 tahun di tanah Papua ini, dimaknai sebagai kebangkitan Papua, menuju Papua yang damai mandiri sejahtera dan berkeadilan serta tetap bersatu dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia," tutupnya.

Ketua Persatuan Gereja-Gereja Papua (PGGP) Pendeta Hezkia Rollo mengatakan, pandangan dari Menteri Agama tersebut sangat luar biasa, terkait dengan kebersamaan dan kerukunan. Kalau nilai-nilai itu tetap terjalin dengan baik membuat proses pembangunan di tanah Papua semakin lancar.

"Kalau tanpa dua hal tersebut maka proses pembangunan di tanah ini tidak akan berjalan dengan baik,” jelas Hezkia. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya