Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Toxic Relationship Bisa Berujung Perceraian Hingga Perburuk Kualitas SDM

M. Iqbal Al Machmudi
03/2/2022 17:08
Toxic Relationship Bisa Berujung Perceraian Hingga Perburuk Kualitas SDM
Ilustrasi(Medcom.id)

HUBUNGAN asmara yang tidak sehat atau sekarang yang lebih dikenal toxic relationship ternyata sangat berbahaya karena selain salah satu pasangan mendapatkan perlakukan buruk akan berujung perceraian dan imbasnya anak sulit diurus sehingga menjadi kualitas SDM yang buruk.

"Toxic people, toxic relationship, dan toxic friendship itu banyak terjadi ini yang luput dari perhatian kita underline problemnya di situ mudah-mudahan diperhatikan," kata Kepala Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat dr Hasto Wardoyo, SpOG(K) dalam Launching Bidanku Halodoc secara daring, Kamis (3/2).

Baca juga: Akselerasi Vaksinasi Jokowi Bantu Kampus Tekan Penyebaran Covid-19

Per hari ini perceraian tinggi dalam arti mulai tahun 2017-2018 permohonan cerai itu bisa 600 ribu setahun yang dikabulkan sekitar 350 ribu setahun yang nikah 2 juta pasangan per tahun.

Menjadi darurat karena ini terjadi juga single parent tinggi anak-anak kurang terurus. Maka sekali lagi kepada anak muda remaja mari kita urus untuk keluarga mencegah terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan.

Selain itu perceraian juga dapat menyebabkan mental emotional disorder atau gangguan gangguan kesehatan mental. Kesehatan jiwa cukup serius cukup serius karena yang sangat mengganggu kualitas SDM. Hasto menyebutkan bahwa selain stunting, mental emotional disorder juga dapat mempengaruhi kualitas SDM.

Mental emotional disorder di kalanngan remaja angkanya mencapai 9,8%. Dirinya berpesan untuk remaja supaya bisa menjadi kontributor sebagai SDM yang unggul untuk menuju Indonesia maju maka penyehatan tentang jiwa itu penting.

"Oleh karena itu anak-anak harus diurus dan ayomi betul jangan sampai menjadi anak-anak bagian yang mental emotional disorder," ucapnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya