Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
DOSEN Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pelita Harapan (UPH), Prof. Dr. Sabrina Oktaria Sihombing, S.E., M.Bus., dikukuhkan menjadi Guru Besar Ilmu Manajemen pada Rabu (19/1) berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tertanggal 1 Oktober 2021.
Pada acara pengukuhan, Prof. Sabrina menyampaikan orasi ilmiahnya yang berjudul “Peran Penting Nilai dalam Manajemen Berkelanjutan”.
Melalui paparannya, ia menyampaikan bahwa pentingnya memahami nilai-nilai pribadi yang dapat memengaruhi perilaku individu untuk mencapai manajemen berkelanjutan.
“Manajemen berkaitan dengan orang-orang yang melakukan aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan demikian, dalam manajemen perlu pemahaman yang baik akan faktor-faktor eksternal dan internal yang dapat memengaruhi perilaku individual," jelas Prof.Sabrina
Menurut Prof.Sabrina, Salah satu faktor internal utama yang dipercaya sebagai fondasi dalam memengaruhi perilaku seseorang adalah nilai-nilai pribadi.
"Nilai-nilai pribadi kemudian terbentuk yang merepresentasikan keyakinan, prinsip, serta kualitas dari orang tersebut. Nilai-nilai pribadi yang kemudian akan memengaruhi pemikiran, perasaan, dan tindakan orang tersebut,” papar Prof. Sabrina.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa dalam manajemen keberlanjutan, nilai-nilai pribadi juga memengaruhi nilai-nilai kerja.
Nilai kerja adalah apa yang dianggap seseorang sebagai sesuatu yang penting dan relevan saat bekerja. Nilai-nilai kerja akan memengaruhi komitmen, kinerja, loyalitas, dan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan.
Pemahaman akan nilai-nilai kerja karyawan merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam memotivasi mereka untuk berkomitmen dan produktif dalam pekerjaannya.
Menurutnya, pemahaman akan nilai-nilai pribadi dan nilai kerja yang selaras dengan nilai perusahaan akan mendukung keberlangsungan perusahaan tersebut.
“Pemahaman akan nilai-nilai pribadi yang selaras dengan nilai perusahaan akan mendukung keberlangsungan perusahaan tersebut. Penerapan manajemen yang berkelanjutan dan bertanggung jawab dalam bisnis, pemerintahan, dan masyarakat, membutuhkan orang-orang yang dapat memikul tanggung jawab untuk proses keberlanjutan tersebut," paparnya.
"Penelitian dan literatur telah menunjukkan bahwa karakteristik individu, yaitu nilai-nilai pribadi, merupakan elemen kunci dalam penerapan tersebut,” jelas Prof. Sabrina.
Prof. Sabrina berharap, buah hasil penelitiannya ini dapat memberikan suatu pandangan baru tentang pentingnya memahami nilai-nilai pribadi seseorang untuk mendukung keberlangsungan perusahaan.
Dengan kembali adanya penambahan Guru Besar di UPH, yaitu Prof. Dr. Sabrina Oktaria Sihombing sebagai Guru Besar di Bidang Ilmu Manajemen, telah menjadi kebanggaan tersendiri bagi UPH.
Melalui hal ini juga UPH menunjukkan komitmennya untuk terus mendukung perkembangan keilmuan pendidikan manajemen agar semakin relevan dengan situasi kehidupan terkini. (RO/OL-09)
SEKITAR 100 akademisi berkumpul dalam satu inisiatif untuk menembus dominasi publikasi ilmiah internasional di Tangerang pada 21-22 Juni 2025.
Program Kosabangsa menjembatani hasil riset kampus dengan kebutuhan nyata masyarakat, sehingga kampus tidak lagi menjadi menara gading yang terputus dari realitas sosial.
Sebanyak 46 perawat muda Indonesia secara resmi dilepas menuju Wina, Austria, dalam program International Nurse Development Program Scholarship (INDPS) Cycle 2.
Perguruan tinggi di Indonesia didorong meningkatkan upayanya dalam internasionalisasi. Ini diwujudkan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila dengan universitas dari Filipina.
Fasilitas yang diresmikan antara lain Lobby Karol Wojtyla, ATMACanteen dan Goa Maria Immaculata.
Semakin banyak mahasiswa internasional kini memilih Inggris atau Kanada sebagai tujuan kuliah.
Diperlukan formula hukum pemberantasan melalui penegakan hukum terhadap mafia tanah, penguatan peran satgas mafia tanah dan KPK, serta pembentukan pengadilan khusus pertanahan.
Riset Akademik dalam Olahraga Prestasi Studi yang dilakukan Reilly, Bangsbo, dan Franks (2000) mencatat bahwa olahraga prestasi tidak lagi sekadar ajang unjuk kekuatan fisik dan bakat alami.
Sebelumnya, 372 guru besar Fakultas Kedokteran dari 23 universitas di Indonesia mendeklarasikan ketidakpercayaannya kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pekan lalu.
Program BPJS Hewan ini dirancang Pemprov DKI Jakarta untuk membantu pemilik hewan dari kalangan kurang mampu agar tetap dapat mengakses layanan kesehatan hewan.
Bencana adalah fenomena kompleks yang tidak bisa ditangani oleh satu disiplin ilmu saja.
BELAKANGAN banyak universitas menyuarakan kritik kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait kondisi layanan kesehatan hingga UU Kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved