Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kasus Omikron Meningkat, Luhut Minta Perkantoran Terapkah WFH

Insi Nantika Jelita
17/1/2022 10:22
Kasus Omikron Meningkat, Luhut Minta Perkantoran Terapkah WFH
Ilustrasi: kantor yang sepi karena sebagian besar pegawai mengerjakan pekerjaan dari rumah.(ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta perusahaan untuk tetap membatasi aktivitas kerja di perkantoran. Hal ini seiring dengan meningkatnya kasus omikron di Tanah Air.

Per pertengahan Januari 2022 ini, kasus konfirmasi harian di Indonesia kembali meningkat untuk pertama kalinya dalam tiga bulan terakhir yang mencapai 1.054 kasus dan kasus transmisi lokal menjadi lebih tinggi bila dibandingkan dengan transmisi dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

"Perkantoran diimbau untuk sebisa mungkin melakukan aktivitas work from home (WFH) dan syarat masuk ke tempat publik diperketat menjadi harus full vaksinasi,” jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (17/1).

Mengenai perbandingan jumlah kasus, Luhut mengatakan bahwa kini jumlah varian omikron banyak terjadi di Pulau Jawa dan Pulau Bali, terutama wilayah aglomerasi Jabodetabek. Di sisi lain, kasus di provinsi lain relatif terjaga meskipun tetap diminta berhati-hati mengingat mobilitas di Jawa-Bali dikatakan sudah tinggi.

"Kita semua bertanggung jawab. Saya harap kita semua bisa bersatu. Saya minta kompak kita semua,” tegas Menko Luhut.

Pemerintah akan terus melakukan pemantauan secara ketat terhadap perkembangan dan lonjakan kasus yang disebabkan oleh omikron. Selain itu pemerintah juga akan kembali melakukan asesmen PPKM yang dievaluasi setiap minggunya dan menghapus asesmen dwi mingguan semata-mata untuk mengikuti perkembangan kasus omicron yang diprediksi meningkat cepat.

Berdasakan data yang dikumpulkan Kemenko Marves, saat di negara-negara Eropa, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat telah melewati puncak varian omikron, sedangkan di negara Asia masih meningkat.

"Memang varian ini gejalanya lebih ringan dibandingkan dengan varian-varian sebelumnya, seperti Delta, tetapi kita harus melakukan mitigasi supaya kejadian pertengahan Juli 2021 tidak terulang kembali,” tutur Menko Marves.

Luhut pun mengajak para stakeholders, termasuk pemerintah dan masyarakat agar kompak menerapkan protokol kesehatan, melakukan vaksinasi kedua dan booster, serta patuh dalam menjaga jarak. Ketiga aspek ini dianggap menjadi penentu penting bagi kondisi pandemi covid-19. "Berkaca dari negara lain, varian Omikron dapat meningkat dengan cepat,” tutupnya. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya