Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SALAH satu alasan anak-anak frustasi usai gagal dalam ujian semisal Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK)-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yakni karena tidak bisa melihat adanya pilihan lain. Hal itu diungkapkan Psikolog Anak dan Remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo.
"Ada satu hal yang bisa membuat anak-anak jatuh, rapuh, dan frustasi yakni karena dia tidak bisa melihat jalan lain. Mereka tidak pernah diajak melihat ada pilihan lain," ujar Vera, yang berpraktik di Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia di acara virtual Ruangguru dalam rangka Peluncuran #PelatnasUTBK, Program Holistik Persiapan UTBK, Selasa (11/1).
Menurut dia, terkadang orangtua atau orang di sekitar anak enggan atau bahkan tidak memberikan wawasan pada mereka terkait pilihan lain misalnya jurusan-jurusan tertentu di perguruan tinggi. Keenggakenakan ini salah satunya karena khawatir anak tidak fokus pada pilihan awalnya.
Baca juga: UI Buka Penerimaan Mahasiswa Baru 2022 Capai Hampir 9 Ribu Kursi
Vera mengatakan, cara berpikir ini salah. Menurut dia, memberikan anak-anak pilihan memungkinkan mereka bisa lebih leluasa bergerak dalam hidup sehingga tidak terbatas pada satu jalur itu saja.
"Kita takut kalau dia melihat pilihan lain dia tidak fokus dengan pilihan saat ini. Nah itu cara berpikir yang salah. Justru dengan memberikan sekian pilihan, anak-anak bisa lebih leluasa bergerak dalam hidupnya. Dia tidak terbatas pada satu jalur itu saja. Toh kita mau anak-anak bahagia," kata dia.
Menurut dia, orangtua bisa menanyakan pada anak tentang apa yang dia suka dan inginkan dalam hidupnya. Seiring perkembangan anak, cara berpikirnya pun bisa berubah. Inilah yang bisa mengubah pertanyaan siapa dirinya dan apa yang dia suka.
Dalam kasus UTBK-SBMPTN, sebenarnya ada dua kesempatan yang bisa anak dapatkan bila pernah gagal dalam ujian kali pertama.
Vera mengatakan, anak-anak yang pernah gagal memiliki satu kelebihan dibandingkan mereka yang perdana mengikuti ujian.
Anak-anak ini umumnya sudah mengenali situasi dan merasakan momentum-momentum stres serta kegugupan menjelang hingga saat ujian.
"Kalau kita gambarkan otot-otot di badannya itu sudah pernah mengalami hal itu. Kalau anak-anak yang baru UTBK ini mungkin nervous-nya level 7 dia mungkin sudah 5 karena pernah mengalami sebelumnya," tutur Vera.
Di sini, mereka cenderung tinggal memerlukan bantuan baik itu dari orangtua ataupun keluarganya untuk mengembalikan optimisme dan motivasinya sekali lagi.
Anak-anak perlu diberi pemahaman alasan kegagalan pada ujian sebelumnya. Apakah faktor jurusan di PTN yang kurang realistis bagi dia, situasi tertentu yang membuatnya drop saat ujian.
Di sisi lain, ajari anak memiliki rencana lain bila hasilnya tetap tidak sesuai harapan.
Vera mengatakan, walaupun UTBK penting, tetapi ini bukan satu-satunya jalan untuk anak bisa menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
"Ini perlu ditanamkan pada anak-anak. Kalau misalnya tidak masuk, planning-nya apa," pungkas dia. (Ant/OL-1)
Angka prevalensi jerawat 85% pada orang dewasa muda berusia 12–25 tahun. Karenanya, orangtua harus bisa memberikan solusi terbaik untuk menuntaskan masalah jerawat pada para remaja.
Skoliosis merupakan kelainan pada bentuk tulang belakang yang tumbuh ke samping menyerupai huruf C atau S.
Ada 5 gejala skoliosis yang wajib diketahui para orang tua agar dapat ditangani sedini mungkin.
Sejak diperkenalkannya vaksin HPV di Amerika Serikat pada 2006, terjadi penurunan signifikan infeksi HPV dan pra-kanker serviks pada remaja dan perempuan dewasa muda.
Remaja perempuan yang potensial perlu mempersiapkan diri dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan masa kini.
Perfeksionisme pada remaja perempuan sering kali mengakibatkan stres, tekanan berlebihan, dan keterbatasan dalam kreativitas.
Pada UTBK UPI 2024, total peserta seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru (SNPMB), dengan Lokasi Pusat UTBK UPI diikuti sebanyak 24.889 peserta.
ITB menjadi perguruan tinggi negeri (PTN) yang mendapatkan rata-rata UTBK tertinggi dengan nilai sebesar 718,73
PELAKSANAAN Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di ITB pada hari pertama pada hari ini, Rabu (23/4) diikuti sebanyak 965 peserta.
PANITIA seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 secara resmi mengumumkan Hasil Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025.
INSTITUT Teknologi Bandung (ITB) menerima 1.740 calon mahasiswa baru program sarjana melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025.
Semua yang saya kemukakan di sini ada bukti bukti-nya, baik jejak digital maupun hard copy.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved