Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Metode Mahdian Klem, Teknik Sunat Meminimalisir Risiko

Siswantini Suryandari
30/12/2021 20:16
Metode Mahdian Klem, Teknik Sunat Meminimalisir Risiko
Petugas medis dari Rumah Sunat dr Mahdian menjelaskan prosedur khitan di rumah pasien di Gaga, Ciledug, Tangerang , Banten, Jumat (8/5/2020)(ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

SIRKUMSISI atau sunat adalah tindakan medis untuk menghilangkan kulit yang menutupi kepala penis (kulup). Sunat merupakan tindakan bedah yang paling banyak dilakukan sejak berabad-abad lamanya.

Penggunaan teknik sunat yang tidak tepat bisa sangat berisiko bagi kesehatan. Oleh karena itu, kini hadir solusi terbaik untuk sunat yang lebih aman dan nyaman dengan teknologi terkini yaitu metode sunat Klem.

Menurut dr. Arry Rodjani, Sp.U.(K), dokter spesialis urologi, anak yang tidak disunat berisiko terkena infeksi saluran kemih (ISK) sebesar 3-10 kali dibanding anak yang disunat pada tahun pertama kehidupan. Selain itu, banyak manfaat lainnya dari tindakan sunat yang sangat baik bagi kesehatan.

"Tentunya, sunat yang aman bukan menggunakan teknik dengan alat yang dipanaskan terlebih dahulu atau yang kita kenal selama ini dengan sunat laser. Sunat dengan metode laser bisa berisiko menyebabkan luka bakar, cedera kelenjar penis, hingga yang terparah yaitu kepala penis terpotong," kata dr Arry dalam keterangan tertulis, Kamis (30/12).

Untuk meminimalisir berbagai risiko yang mungkin terjadi pada tindakan sunat, hadirlah metode Klem yang telah direkomendasikan oleh WHO sebagai metode sunat terbaik.

Dari sekian banyak Klem yang digunakan di Indonesia, Mahdian Klem merupakan satu-satunya produk asli karya anak bangsa yang telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan Nomor AKD 21103910201.

Dr Mahdian Nur Nasution SpBS, dokter bedah syaraf di Rumah Sunat dr. Mahdian mengungkapkan bahwa sunat dengan metode Mahdian Klem bisa meminimalisir risiko pendarahan. Teknik biusnya juga tidak menggunakan jarum suntik sehingga dapat mengurangi rasa takut pada anak dan membuat anak merasa lebih nyaman.

Mahdian menambahkan metode sunat ini tidak memerlukan jahitan dan perban. "Selain itu, proses sunat dengan Mahdian Klem ini relatif lebih cepat yaitu kurang dari 7 menit," terangnya.

Mahdian Klem menggunakan peralatan pendukung sunat, Circumcision Kit sekali pakai dan sterilisasi terjamin untuk mencegah terjadinya risiko penularan penyakit. Semua komponen Mahdian Klem terbuat dari bahan material kristal bening transparan dengan sistem sekrup pengunci yang lebih kuat. Selain itu, alat ini memiliki pelindung klem yang kuat dan memiliki bentuk serta ukuran yang sesuai dengan anatomis penis anak Indonesia.

Setelah tindakan sunat, anak bisa langsung beraktivitas. Namun, hal lainnya yang juga perlu diperhatikan adalah kontrol pasca sunat.

Kontrol pasca sunat diperlukan agar proses pemulihan luka sunat bisa dipantau dengan baik oleh dokter. Hal ini juga bertujuan untuk mencegah berbagai risiko yang mungkin terjadi, seperti komplikasi pada penis, pendarahan, penis bengkak, hingga infeksi. Apabila kontrol pasca sunat dilakukan, berbagai komplikasi tersebut tentunya bisa dicegah dan segera ditangani dengan cara yang tepat. (N-1)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya