Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kualitas Lingkungan Hidup Kalimantan Selatan Meningkat

Denny Susanto
30/12/2021 07:14
Kualitas Lingkungan Hidup Kalimantan Selatan Meningkat
Suasana kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Al Munawarah(ANTARA/Bayu Pratama S)

Kualitas lingkungan hidup Provinsi Kalimantan Selatan diklaim terus meningkat dan masuk kategori sangat baik dengan nilai IKLH pada 2021
sebesar 70,92.

Hal ini dikemukakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana, Kamis (29/12), dalam media gathering di wisata alam Puncak Taman Hutan Raya Sultan Adam, Kabupaten Banjar. "Kita bersyukur berkat kerja keras semua pihak IKLH Kalsel berhasil naik drastis menjadi kategori sangat baik," ungkapnya.

Ada beberapa parameter penilaian dalam IKLH ini meliputi indeks kualitas air (IKA), indeks kualitas air laut (IKAL), indeks kualitas udara (IKU), indeks kualitas lingkungan (IKL) dan indeks kualitas ekosistem gambut (IKEG). Pada 2021 IKLH Kalsel berhasil mencapai angka 70,92 atau naik dari 2020 sebesar 68,43.

Dikatakan Hanifah, Kalsel sendiri menghadapi beragam permasalahan dan tantangan bidang lingkungan seperti kondisi pencemaran air berupa kadar e-coli yang tinggi dan sampah rumah tangga. "Membangun sektor lingkungan ini harus dimulai dari merubah prilaku masyarakat agar lebih peduli lingkungan dan ini merupakan hal terpenting," ujarnya.

Tugas dan pekerjaan lingkungan hidup tak bisa hanya dikerjakan sendiri, melainkan lintas sektor dalam pembangunan dan pencegahan terhadap pencemaran serta kerusakan lingkungan. Selain kualitas air, indikator lain yang perlu menjadi perhatian adalah masalah ekosistem gambut yang sebagian dalam kondisi rusak.

Sementara indeks tutupan lahan juga harus mendapat prioritas karena luas lahan kritis masih cukup luas mencapai 511 ribu hektare. Meski program revolusi hijau melalui gerakan penanaman pohon besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir cukup berhasil.

Zainal Helmi, Ketua PWI Kalsel, menekankan peran media dalam pembangunan termasuk bidang lingkungan. Media menurutnya harus menjalankan fungsi sebagai edukasi dan pengawasan kinerja pemerintah.

Sementara kelompok jurnalis lingkungan di Kalsel, Pena Hijau Indonesia memberikan apresiasi atas peningkatan IKLH Kalsel, namun ada
banyak pekerjaan rumah yang harus ditangani pemerintah daerah terkait lingkungan seperti penurunan kualitas air sungai akibat pencemaran dan
lahan kritis yang menjadi salah satu penyebab daerah tersebut menjadi rawan bencana banjir. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya