Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Produk Pembalut Luka Dari Rumput Laut Warnai Seaweed Fest 2021 

Dero Iqbal Mahendra
24/12/2021 23:29
Produk Pembalut Luka Dari Rumput Laut Warnai Seaweed Fest 2021 
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melihat produk pembalut luka dari rumput laut(Dok. KKP)

AJANG Seaweed Fest 2021 kali ini berlangsung dengan beragam produk unik hasil kreasi dari pengembangan rumput laut. Salah satunya seperti yang dihasilkan PT Mega Medica Pharmaceuticals (MPP) menghadirkan produk pembalut luka dari rumput laut. 

Pembalut luka tersebut merupakan inovasi produk baru dari kombinasi rumput laut dan ekstrak ikan gabus berupa pembalut luka (wound dressing) yang diberi nama Channafilm. 

Pameran ini diprakarsai oleh Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) bekerja sama dengan Tropical Seaweed Innovation Network (TSIN) dan dilangsungkan di Ballroom, Gedung Mina Bahari III, Kantor KKP Pusat, Jakarta. 

Channafilm sendiri mendapatkan perhatian khusus dari Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono yang sekaligus menjadi pembuka acara tersebut. 

Menurut Sakti, teknologi dan inovasi pengolahan produk rumput laut perlu didorong agar hasilnya dapat digunakan sebagai bahan penolong industri sekaligus menjadi inovasi-inovasi produk, salah satunya seperti Channafilm. 

Baca juga : Suka Membawa Tumbler ? Ini Tips Memilih Tumbler yang Aman dan Sehat 

“Ini merupakan salah satu langkah menjawab tantangan dalam hal hilirisasi rumput laut. Ada link and match antara hasil penelitian dan pengembangan rumput laut dengan pelaku industri rumput laut, sehingga ini akan dapat memajukan industri rumput laut nasional, ” kata Sakti saat mengunjungi booth Channafilm. 

Scientific Affairs Manager PT MMP, Guntur Berlian, M.Si didampingi tim peneliti dari FK USU M. Ichwan dan Direktur PT MMP Sutristo dalam penjelasannya kepada Sakti Wahyu Trenggono dan Dirjen PSDKP mengatakan, selain mengandung alginat dan albumin yang sudah banyak dilaporkan memiliki aktivitas dalam mempercepat penyembuhan luka, Channafilm juga mengandung k-carrageenan yang memiliki potensial adhesive yang lebih baik serta meningkatkan fleksibilitas dalam menekan potensi gangguan mekanis terhadap luka. 

Guntur menjelaskan, pengujian aktivitas Channafilm di hewan uji juga telah dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa aplikasi Channafilm berhasil mempercepat penyembuhan luka pada hewan yang diinduksi kondisi diabetes secara signifikan. 

Hal itu mengindikasikan aktivitas Channafilm bukan saja potensial untuk digunakan sebagai treatmen luka umum, tapi juga untuk luka yang dialami penderita diabetes. 

“Saat ini, aktivitas Channafilm sudah memasuki tahap penelitian klinis,” kata Guntur. (OL-7)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya