Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PENELITIAN dilakukan oleh kalangan akademisi harus punya manfaat bagi masyarakat luas dan bisa memberi solusi masalah-masalah yang muncul di masyarakat.
Hal itu disampaikan oleh Rektor Universitas Tarumanegara (Untar) Prof Agustinus Purna Irawan saat menyampaikan pesan dalam acara talkshow Berbagi Pengalaman Terobosan Proses Penelitian yang diselenggarakan oleh Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Tarumanagara (FSRD Untar), kemarin.
"Penelitian yang dilakukan sivitas akademika suatu lembaga pendidikan tinggi. Janganlah hanya berada di perpustakaan, tapi perlu dipublikasikan agar memiliki manfaat bagi masyarakat luas. Penelitian dapat dilakukan dengan berkolaborasi untuk menghasilkan penelitian yang berkualitas, memberi solusi bagi masalah-masalah yang muncul di tengah kehidupan masyarakat," pesan Rektor Untar Prof Agustinus Purna Irawan.
Menurutnya, seorang peneliti yang terdiri dari dosen maupun mahasiswa mempunyai kepentingan untuk berkontribusi membangun reputasi bagi institusi.
Talkshow yang mengangkat topik seputar pengalaman dan penelitian di bidang desain, menghadirkan pakar sejarawan hingga penulis Bahasa Inggris khusus sejarah modern Indonesia Peter Carey, Duta Besar Indonesia untuk Azerbaijan periode 2016-2020 Husnan Bey
Fananie, Guru Besar Seni Pertunjukan Indonesia Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Prof Endang Caturwati, dan Dosen Desain Interior Untar Dr Eddy Supriyatna sebagai pembicara, serta dipandu oleh Dekan Fakultas Desain & Seni Kreatif, Universitas Mercu Buana Dr Ariani Kusumo Wardhani.
Ketua Program Studi Desain Interior Untar, Maitri Widya Mutiaraselaku Ketua Pelaksana melalui sambutannya menyampaikan, "Melalui talkshow kami berharap akan ada lebih banyak penelitian di bidang desain interior yang dilakukan, serta dapat dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat luas. Paparan narasumber diharapkan mampu memberikan pemahaman lebih jauh dan mendalam terkait penelitian dan aplikasinya," ujarnya.
baca juga: Menkes Harap Peneliti Buat Terobosan Pengobatan Herbal
Sementara itu Peter Carey mengatakan kehidupan adalah suatu bentuk refleksi yang luar biasa. Menurutnya hidup seperti kejutan yang penuh misteri yang harus terus dijalani. Sedangkan menurut Prof Husnan Bey Fananie, karya seni melalui sebuah film dapat menjadi suatu yang berkesinambungan dengan penelitian. Terlebih jika bekerjasama dengan berbagai negara.
"Relasi antarnegara sangat banyak dan luas bidangnya, bukan hanya tarian saja. Tapi salah satunya melalui film. Karya seni maupun ukiran patung pun bisa menjadi sesuatu yang berkesinambungan terkait penelitian. Semua ini harus dilakukan dan dipraktikkan," tegasnya.
Prof Endang Caturwati, menilai karya kolaborasi tari dan seni rupa juga salah satu bentuk penelitian yang sangat indah. Tari adalah lukisan bergerak yang memiliki kesamaan luas. Seni visual adalah bentuk karya rekayasa. Dalam pembuatan karya seni sebagai media eksplorasi.
"Saat ini adalah saat yang tepat bagi peneliti untuk terus berkolaborasi dan menciptakan karya yang luar biasa. Sebagai anak visual pun, diperlukan point of view yang lebih luas untuk menciptakan seni yang tak terbatas," ungkapnya.
Dosen Desain Interior Untar Dr Eddy Supriyatna berpendapat bahwa ada cara unik santai tapi serius yang dapat diterapkan dalam menuliskan karya ilmiah. "Karya ilmiah nyatanya bukanlah sesuatu yang sulit dilakukan, jika mengetahui strategi dalam pengaplikasiannya.
Diperlukan manajemen strategi yang kreatif dan tepat diantaranya strategi performing, programming, designing, dan marketing," imbuhnya.
Cara-cara yang kreatif dan aplikatif dapat meningkatkan ketertarikan generasi millenial untuk menyelesaikan masalah-masalah di sekitar kehidupan manusia dengan menyuguhkan solusi melalui sebuah penelitian. (N-1)
Binus University meluncurkan program Beasiswa Binus untuk Nusantara untuk Tahun Akademik 2026/2027.
Penerapan TKA membutuhkan pengawasan juga pendampingan. Hal ini sebagai upaya menjamin objektivitas serta validitas hasil sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan.
Unjaya menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kelembagaan Melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal Perguruan Tinggi.
EKOSISTEM pendidikan tinggi perlu didorong agar lebih inklusif dalam berbagai aspek. Hal itu harus diwujudkan demi menciptakan perguruan tinggi yang inovatif dan berdaya saing.
Rektor UII mengingatkan kalangan mahasiswa agar selalu menjaga integritas akademik. Dunia pendidikan, ujarnya, merupakan bisnis kejujuran.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved