Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
BADAN Informasi Geospasial (BIG) menerbitkan Gazeter Republik Indonesia, berisi daftar nama-nama rupabumi yang telah dibakukan.
Kepala BIG Muh Aris Marfai mengakui istilah Gazeter belum familiar di masyarakat. Padahal fungsinya sangat vital dalam proses pembangunan nasional.
“Memang tidak semua paham Gazeter, terutama masyarakat umum. Gazeter itu adalah direktori nama geografis atau nama rupabumi, dimana kita perlu menetapkan nama-nama itu agar memberikan kemudahan dalam pembangunan dan berbagai keperluan lainnya,” kata Aris dalam Talkshow MNC Trijaya, “Gazeter Republik Indonesia sebagai Referensi Dokumen Pemerintahan” di Jakarta, Senin (13/12).
Menurut Aris, data yang dihimpun dalam Gazeter merupakan hasil kolaborasi dari kementerian, lembaga, stakeholder, akademisi, para pakar, dan pemerintahan daerah. Di dalamnya mencakup nama lokasi, nama bangunan, nama jalan, infrastruktur, dan sebagainya.
“Intinya adalah nama-nama yang muncul ketika peta rupabumi kita buat. Sehingga kita lihat memang bukunya tebal-tebal karena ada sekian puluh ribu, bahkan juta penamaan disitu. Jadi kita tidak perlu bingung lagi, ini menjadi semacam kamus,” jelasnya.
“Misalnya nama Rawa Buaya, Rawa Bokor, Kebun Sirih, Kebun Jeruk, nama-nama itu merefleksikan sesuatu, baik proses, kejadian maupun pengetahuan lain yang dihimpun menjadi satu dalam Gazeter,” sambung Aris.
Penamaan rupabumi, kata Aris, sudah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, tapi belum berupa direktori khusus. “Nah sekarang, Gazeter sudah bisa diakses melalui www.sinar.big.go.id,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar BIG M. Arief Syafi'i menambahkan, Gazeter sangat penting, karena rupabumi yang tak dinamai hanya akan menjadi peta buta.
"Nama yang sudah masuk di Gazeter itu sudah resmi dan dimasukkan ke peta. Kalau tanpa nama jadi peta buta, sehingga kita tidak bisa mengidentifikasi ini wilayah apa, gedung apa, dan segala macam," katanya.
“Jadi Gazeter ini sama dengan akta lahir kita, intinya untuk mengidentifikasi nama dari sebuah wilayah atau tempat,” imbuhnya.
Pengidentifikasian nama inilah, yang kemudian menjadi referensi dokumen pemerintahan, termasuk di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Direktur Toponimi dan Batas Daerah Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Sugiarto mengatakan, informasi dalam Gazeter menjadi acuan kementerian dalam penamaan dan penetapan batas wilayah.
“Ketika kita mau tetapkan wilayah administrasi darat maupun laut, kami mengacu pada data-data Gazeter. Termasuk ketika kami akan menetapkan wilayah provinsi sampai desa/kelurahan,” ucapnya.
Sejarawan JJ Rizal mengapresiasi ikhtiar BIG menerbitkan Gazeter Republik Indonesia. Sebagai orang yang menggeluti ilmu sejarah, JJ sangat terbantu dengan pengarsipan nama tempat yang dilakukan BIG dalam bentuk Gazeter.
“Kita berbahagia ya, sekarang sudah ada BIG. Artinya benar-benar konsen memperhatikan rupabumi sebagai alat untuk mendeteksi wilayah kita,” kata JJ Rizal.
Penamaan rupabumi, lanjut JJ, merupakan informasi yang sangat penting untuk memulihkan kesalahan di masa lalu.
“Beberapa kali kita ramai tentang perbatasan, seperti Natuna dan Sipadan Ligitan. Dulu, anehnya disebut pulau terluar, padahal harusnya pulau terdepan karena itu halaman muka kita. Karena dia disebut pulau terluar, jadi gampang keluar karena dianggap bukan bagian dari kita,” ucap JJ.
Sementara itu, Asisten Pengamanan Kerjasama dan Perbatasan (Aspamkersamtas) Danpushidrosal, Kolonel Laut Yanuar Handwiono menambahkan, data di Gazeter juga merupakan salah satu cara untuk menjaga kedaulatan.
"Gazeter ini adalah suatu media penting, tidak hanya dari aspek inventaris nama pulau tapi juga aspek kedaulatan dan keamanan," tegas Yanuar.
Pushidrosal dengan BIG dan kementerian lain bekerja sama dalam mengelola nama unsur rupabumi di wilayah laut, yang kemudian menjadi bahan laporan ke International Hydrographic Organization (IHO).
Secara praktis nama tersebut menjadi acuan dunia internasional, salah satunya untuk keperluan navigasi. "Ada beberapa unsur rupabumi wilayah laut yang belum terakomodir dalam Gazeter 2021. Ini yang menjadi tantangan bagi tim Gazeter RI untuk melengkapinya," ujar Yanuar. (RO/E-1)
Transformasi digital kini tengah mengalami kemajuan pesat di berbagai sektor industri. Salah satu yang menjadi hal penting untuk diperhatikan adalah pemanfaatan big data.
Sistem peringatan dini akan semakin kuat apabila ilmu pengetahuan dikolaborasikan dengan teknologi mutakhir berbasis big data dan kecerdasan buatan tanpa mengabaikan kearifan lokal.
Keamanan siber menjadi isu yang semakin krusial di era digital ini. Hal ini disampaikan Founder AwanPintar.id® Yudhi Kukuh
Publik khawatirkan isu kemanan data BAIS usai dugaan kebocoran data oleh hacker
Aplikasi berbasis web ini memungkinkan pengguna memantau obrolan terkini di berbagai media sosial dan mengolahnya menjadi data berharga
Confluent menyediakan semua yang dibutuhkan perusahaan untuk mengimplementasikan Kafka dengan cepat, aman, dan andal.
Pelajari arti simbol peta & legenda! Navigasi lebih mudah, pahami informasi geografis dengan akurat. Temukan rahasia membaca peta!
Google Maps telah menjadi alat penting bagi banyak bisnis untuk meningkatkan visibilitas online mereka.
Google Maps adalah salah satu aplikasi navigasi paling populer di dunia yang membantu pengguna menemukan lokasi, arah, dan informasi penting lainnya.
Sebuah satelit canggih yang baru saja diluncurkan telah berhasil menghasilkan peta dasar laut Bumi yang lebih rinci dari sebelumnya.
Teleskop antariksa Euclid milik Badan Antariksa Eropa (ESA) baru-baru ini berhasil mencatatkan sejarah dengan menangkap gambar 14 juta galaksi dalam peta alam semesta 3D
Provinsi Jawa Timur berhasil menyabet tiga penghargaan prestisius dalam ajang Bhumandala Award yang diselenggarakan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) pada Senin (4/11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved