Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
DUNIA arsitektur Indonesia dan bangsa ini berduka. Salah satu putra terbaik yang pernah dimiliki Indonesia Han Awal baru saja meninggal dunia dalam usia 85 tahun. Dari informasi yang diperoleh, almarhun Han disemayamkan di rumah duka, di Jalan Kemang 4 No 89 Jakarta Selatan.
Han Awal terlahir dengan nama Han Hoo Tjawan di Malang Jawa Timur, 16 September 1930. Dia ialah arsitek yang berkontribusi dalam pemugaran Gedung Museum Arsip Nasional.
Han menyelesaikan pendidikan arsiteknya di Technische Hoogeschool di Delft, Belanda, dan Technische Universitata, Berlin Barat, Jerman, dan lulus pada 1960.
Selama kariernya, Han dikenal sebagai arsitek pemugaran bangunan-bangunan tua. Karya pemugarannya meliputi Gereja Katedral, Gedung Arsip Nasional, Gedung Bank Indonesia Jakarta Kota, dan Gereja Immanuel.
Untuk sumbangannya di bidang budaya, dia mendapatkan penghargaan Profesor AA Teeuw, guru besar kajian budaya Indonesia di Universitas Leiden, Belanda.
Penghargaan itu diberikan dua tahun sekali sejak 1992 kepada warga Indonesia yang dinilai berjasa meningkatkan hubungan kebudayan kedua negara.
Prestasinya di bidang arsitektur juga membuahkan penghargaan International Award of Excellence Unesco Asia Pasific Heritage untuk bangunan gedung Museum Arsip Nasional.
Karya Han lainnya ialah kampus Universitas Katolik Atma Jaya di Semanggi dan Gedung Sekolah Pangudi Luhur di Kebayoran Baru. Han juga terlibat dalam pembangunan Gedung Conefo 1964-1972, yang kemudian dikenal dengan Gedung DPR-MPR. (RO/OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved