Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Lebih dari Seribu judul Naskah Penelitian Pelajar SMP DIterima Panitia KOPSI 

Citra Larasati
09/12/2021 23:06
Lebih dari Seribu judul Naskah Penelitian Pelajar SMP DIterima Panitia KOPSI 
Pelaksanaan KOPSI 2021(Dok. Kemendikbudristek)

Sebanyak 1.061 judul naskah masuk ke Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia (KOPSI) tingkat SMP, yang digelar di Bandung, Jawa Barat 7-13 Desember 2021.  

Kompetisi KOPSI Tingkat Nasional Tahun 2021 adalah ajang kompetisi bidang penelitian bagi para peserta didik Sekolah Menengah Pertama atau yang sederajat di Indonesia. Peserta KOPSI SMP Tingkat Nasional adalah peserta didik yang lolos seleksi pada tahap penyisihan. 

"Saya cukup terkejut karena pada KOPSI SMP jumlah naskah yang masuk mencapai 1.061 judul. Melalui KOPSI siswa dilatih untuk percaya diri memaparkan hasil penelitiannya. Selain membuat laporan hasil penelitian, mereka juga ditantang untuk membuat poster penelitian," jelas Plt. Kepala Pusat Prestasi Nasional (Kapuspresnas) Asep Sukmayadi saat acara pembukaan, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (9/12). 

Total peserta yang mengikuti KOPSI tahun ini adalah sebanyak 2.871 peserta. KOPSI diikuti siswa dari 698 sekolah di 34 provinsi dan 1 Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) Riyadh, Arab Saudi. Adapun total peserta tingkat nasional terdiri 291 peserta dan melombakan 40 naskah di tiga bidang. 

"Melihat bakat dan hasil penelitian yang masuk, kami harapkan mereka bisa melanjutkan penelitian hingga ke jenjang SMA dan perguruan tinggi. Harapan saya kelak akan lahir peneliti-peneliti andal yang penelitiannya bisa bermanfaat bagi masyarakat luas," kata Asep. 

Sementara Direktur Jenderal Pendidikan Usia Dini, Dasar, dan Menengah Kemendikbudristek Jumeri menilai KOPSI bisa menjadi wadah bagi para siswa yang memiliki minat dalam penelitian untuk mengembangkan potensi mereka. 

"KOPSI menjadi wadah para siswa SMP sederajat untuk mengaktualisasikan bakat, minat, dan mengasah kemampuan mereka meneliti, berinovasi, berkreasi serta menghidupkan api semangat dan kebiasaan meneliti di sekolah," kata Jumeri.  

Baca juga : Pesatnya Teknologi Komunikasi Menuntut SDM Mampu Bertransformasi

Dia berharap dari ajang KOPSI akan lahir peneliti andal yang kelak bisa mencetak prestasi internasional. "Saya berharap kelak akan ada lulusan KOPSI yang jadi peneliti hebat yang meraih nobel dan hasil penelitiannya bisa membantu kesejahteraan orang banyak," pungkas Jumeri.  

Para peserta berkompetisi terbagi di tiga bidang, yakni Ilmu Pengetahuan Sosial, Kemanusiaan dan Seni, IImu Pengetahuan Alam dan Lingkungan, dan IImu Pengetahuan Teknik dan Rekayasa. Walau masih dalam keadaan pandemi covid-19 upaya maksimal terus dilakukan, agar pelaksanaan KOPSI terus memiliki kredibilitas yang baik. 

Pusat Prestasi Nasional, Sekretariat Jenderal, Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berupaya meningkatkan standar kualitas pelaksanaan KOPSI.  Baik dari manajemen dan penilaian, serta terus menjunjung aspek moralitas, seperti kejujuran, sportivitas, empatik, simpatik dalam pelaksanaan lomba, sehingga setiap peserta merasa berkompetisi secara sehat.  

Lahirnya gagasan KOPSI untuk mendekatkan peserta didik pada dunia sains. KOPSI merupakan wadah bagi peserta didik dalam mengimplementasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017, khususnya bidang sains.  

Melalui sains dan penelitian peserta didik mampu mengaktualisasikan minat, bakat, kemampuan dalam meneliti dan berinovasi serta menanamkan budaya meneliti di kalangan peserta didik. 

Peserta didik diharapkan dapat belajar mengajukan gagasan secara ilmiah, serta dapat menghasilkan inovasi atas fenomena permasalahan yang hadir di lingkungannya yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. (Medcom.id/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik