Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
PSIKOLOG klinis Universitas Indonesia Tara de Thouars berpendapat, penting bagi para remaja untuk bisa melewati masa pubertas dengan perilaku yang positif dan tanpa terganggu emosinya (terbawa perasaan) atau baper.
"Penting bagi remaja untuk bisa melewati masa pubertas dengan attitude yang positif dan tanpa baper, agar bisa menemukan purpose serta menjadi versi terbaik dari diri mereka," kata dia dalam siaran persnya, dikutip Rabu (8/12).
Tara merujuk pada teori psikologi perkembangan Erikson's 8 stages of psychosocial development yang mengungkapkan masa remaja menjadi masa pencarian identitas diri.
Baca juga: Ajak Remaja Putri Indonesia Tetap Nyaman dan Gembira meski Pandemi
Pada masa itu, remaja memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi independen dari keluarga, membentuk body image yang positif, diakui, dan diterima lingkungan sosial, serta benar-benar membentuk identitas yang sesuai.
Oleh karena itu, penting sekali bagi remaja untuk bisa diterima, diakui, dan menjadi bagian dari lingkungan sosialnya.
"Sebaliknya, isu-isu seperti perundungan, penolakan, dan juga penilaian negatif dari lingkungannya menjadi hal yang dapat sangat mengganggu emosi atau dalam istilah lain, baper," kata Tara.
Tidak hanya itu, para remaja juga jadi bisa mengalami role confusion. Kondisi ini membuat remaja menjadi tidak bisa menampilkan potensinya secara maksimal, tidak percaya diri, dan menghambat perkembangan secara keseluruhan.
"Apalagi memasuki masa puber yang ditandai dengan menstruasi, secara biologis remaja perempuan pasti mengalami perubahan hormon yang dapat mempengaruhi mood," tutur Tara.
Selebritas Beby Tsabina, termasuk sosok yang juga mendapat komentar negatif. Menurut dia, terutama pada masa menstruasi, hal itu bisa membuatnya baper.
"Untungnya, aku selalu mendapatkan support dari orang-orang di sekitarku. Selain itu, untuk membantuku stay positive serta tetap nyaman seharian," kata Beby. (Ant/OL-1)
Melalui pembaruan fitur Pelibatan Keluarga, TikTok berupaya agar orangtua dan wali dapat lebih terlibat dalam mendampingi pengalaman digital anak remaja mereka
Anak dan remaja membutuhkan ruang yang aman dan suportif untuk menyalurkan tekanan emosional yang mereka rasakan, terutama pada masa transisi seperti awal tahun ajaran baru.
Keterlibatan remaja sejak awal menjadi fondasi utama Gerakan RAW termasuk dalam merumuskan nama, nilai, dan arah strategis yang mencerminkan suara dan kebutuhan mereka.
Kasus diabetes pada anak muda makin meningkat akibat pola makan buruk dan gaya hidup pasif. Kenali penyebab, dampak, dan cara pencegahannya sejak dini.
Banyak orang tua lupa memeriksakan kesehatan remaja secara rutin. Padahal, masa remaja rentan terhadap masalah pubertas
3 masalah mental remaja: identitas diri, emosi, dan sosial. Peran orang tua krusial dalam masa tumbuh kembang usia 10–18 tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved