Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
DOKTER spesialis penyakit dalam kosultan reumatologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Rudy Hidayat mengungkapkan saat ini belum ada data yang mencukupi untuk memastikan apakah sembuh dari covid-19 bisa memicu penyakit reumatik autoimun.
Menurut dia, para ahli kesehatan masih melakukan penelitian untuk menjawab pertanyaan itu.
Penyakit reumatik autoimun diketahui merupakan hasil interaksi adanya faktor genetik yang memudahkan munculnya kondisi autoimun, ditambah dengan faktor lingkungan.
Baca juga: Risiko ODHA Terinfeksi Covid-19 Sama dengan Orang Lain
"Faktor lingkungan yang banyak diteliti salah satunya adalah infeksi virus, tetapi untuk infeksi covid-19 tentu belum cukup data untuk memastikan hal tersebut," kata Rudy dalam keterangan resmi, dikutip Senin (6/12).
"Beberapa jurnal melaporkan adanya pasien-pasien yang didiagnosaarthritis rheumatoid (RA) pascainfeksi covid-19. Namun, hasil penelitian belum diungkapkan secara luas," tutur Rudy.
Lebih lanjut, terkait kondisi yang terjadi pada pasien reumatik terutama reumatik-autoimun pascainfeksi covid-19, Rudy merujuk berbagai laporan yang mengatakan infeksi covid-19 lebih besar dampaknya pada pasien dengan autoimun, apalagi dengan terapi imunosupresan atau obat yang menekan sistem imun.
Di samping itu, infeksi juga dapat menjadi pemicu aktivitas penyakit autoimun. Hal ini menjadi dasar mengapa pasien autoimun dianjurkan untuk segera melakukan vaksinasi covid-19, terutama pada kondisi autoimun yang terkendali, karena keuntungannya yang lebih besar dibandingkan risikonya.
"Sedangkan untuk kondisi pascainfeksi, nampaknya tidak terdapat perbedaan yang signifikan yang berkaitan dengan kondisi autoimun yang diderita, kecuali adanya post-covid syndrome yang dapat memperberat kondisi autoimun," tutur Rudy.
Dia mengatakan, hal ini perlu dievaluasi dengan baik dan teliti oleh dokter yang menangani untuk membedakan mana yang merupakan manifestasi dari reumatik-autoimun atau merupakan manifestasi post-covid syndrome, atau justru kombinasi dari keduanya.
Rudy menyarankan Anda tidak ragu segera berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam atau dokter spesialis penyakit dalam konsultan reumatologi jika mengalami gejala post-covid syndrome yang menuju kepada gejala reumatik, ataupun penyakit reumatik autoimun.
"Penanganan dini pada gejala, dapat membantu mempercepat pemulihan," ujar dia.
Penyakit reumatik terjadi saat ada gangguan yang melibatkan sistem organ muskuloskeletal yakni sendi, otot, tulang, dan struktur jaringan ikat) dan autoimun.
Sementara covid-19 disebabkan infeksi virus severe acute respiratory syndrome 2 (SARS-CoV-2) yang menimbulkan kelainan atau gangguan pada sistem organ pernapasan dan berbagai sistem organ lainnya.
Para pakar kesehatan masih membahas kaitan penyakit reumatik terutama kelompok reumatik-autoimun atau penyakit reumatik yang disebabkan autoimun dengan kondisi pascainfeksi covid-19.
Berbagai laporan dari seluruh pelosok dunia, tentang kondisi individu pasca infeksi covid-19 menunjukkan, lebih dari 50% pasien masih memiliki beberapa gejala gangguan muskuloskeletal yang menetap dalam jangka waktu yang cukup lama hingga 6-9 bulan setelah infeksi.
Kondisi yang dikenal dengan post-covid syndrome atau long-covid condition ini sangat mungkin juga disertai gangguan pada sistem organ yang lain, terutama paru dan jantung.
Beberapa gejala gangguan muskuloskeletal yang dilaporkan antara lain kelemahan lengan atau tungkai, nyeri otot, nyeri sendi, kekakuan, bengkak dan kesemutan, juga keluhan kelelahan.
Pasien-pasien dengan keluhan-keluhan yang menetap ini bukan hanya pasien yang sebelumnya dengan infeksi covid-19 sedang atau berat, tetapi juga pasien dengan infeksi yang ringan.
"Para dokter ditantang untuk dapat mengenali kondisi ini dan membedakan dengan kondisi kronis lain, termasuk reumatik autoimun yang memerlukan terapi jangka panjang," kata Rudy.
Dia mengatakan, terapi pada kondisi post covid-19 nantinya lebih bersifat simtomatik dan rehabilitatif, baik dengan obat-obatan maupun dengan modalitas terapi fisik atau latihan fisik. (Ant/OL-1)
Penemuan ilmiah terbaru mengungkap kenyataan mengejutkan: penyakit jantung, khususnya aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), bukanlah momok eksklusif zaman modern
Jaja Mihardja mengalami sejumlah penyakit seperti infeksi pernapasan, infeksi ginjal, dan diabetes.
Selain menyebabkan ruam di kulit, cacar api juga dapat menimbulkan rasa sakit ekstrem seperti terasa tersengat listrik, rasa terbakar, atau tertusuk paku.
Saat ini, covid-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura.
Kemenkes dan AstraZeneca dalam penanganan penyakit tidak menular (PTM), seperti diabetes, kanker, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), infeksi virus RSV, penyakit ginjal kronis.
MASYARAKAT diajak tanggap terhadap dampak kolesterol yang dapat memengaruhi kualitas hidup.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Pelatih timnas Portugal Fernando Santos pun memanggil bek Lille Tiago Djalo untuk menggantikan posisi Pepe.
Bayern melaporkan kedua pemain itu saat ini melakukan isolasi mandiri di lokasi masing-masing dengan Hernandez tengah berada di Maladewa.
Torres baru bergabung dengan Barcelona dari Manchester City pada pekan lalu dan diperkenalkan di Camp Nou beberapa jam sebelum dinyatakan positif covid-19.
"Real Madrid mengumumkan bahwa Marco Asensio, Gareth Bale, Andriy Lunin, dan Rodrygo, serta asisten pelatih Davide Ancelotti positif covid-19."
Di awal pandemi, Ratu mengungsi ke Istana Windsor, di barat Inggris, bersama suaminya Pangeran Philip.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved