Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

21 Daerah Alami Peningkatan Kasus, Pemda Diminta Tingkatkan Pelacakan Kontak

Atalya Puspa
04/12/2021 14:56
21 Daerah Alami Peningkatan Kasus, Pemda Diminta Tingkatkan Pelacakan Kontak
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate(ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

PEMERINTAH mencatat terdapat kenaikan kasus covid-19 di 21 kabupaten/kota di Indonesia. Adapun, daerah tersebut diantaranya Teluk Wondama di Papua Barat, Pekan Baru, Bengkalis, Bontang, Yogyakarta, Gunungkidul, Dumai, Bantul, Nagekeo di NTT, Cimahi, Kupang, Surakarta, Denpasar, Sumba Tengah, Jembrana, Manggarai, Sleman, Mojokerto, Majalengka, Karanganyar, dan Trenggalek.

Adapun, sejumlah daerah tersebut mengalami peningkatan kasus akibat klaster komunitas, mulai dari klaster sekolah, perkatoran, pasar, dan lapas.

Menanggapi hal itu, Menteri Kominikasi dan Informatika Johnny G. Plate meminta pemerintah daerah untu memperkuat aksi pelacakan kontak di tengah masyarakat.

“Kita ketahui, klaster-klaster baru muncul dari penularan di perkantoran, pasar, sekolah, dan lapas. Karena itu, pemerintah terus mengawasi perkembangan kasus harian, melacak kontak erat juga diikuti tes untuk pencegahan agar tidak terjadi kenaikan level situasi pandemi di Indonesia,” kata Johnny dalam keterangan resmi, Sabtu (4/12).

Baca juga: Mensos Beri Perlidungan Anak Disabilitas Korban Kekerasan di Balai Kemensos

Ia menegaskan, pemerintah akan terus memantau situasi dan menerapkan berbagai kebijakan yang sesuai dengan tingkat situasi di daerah. Implementasi kebijakan tersebut mencakup upaya mendorong pemerintah daerah memastikan masyarakat terus disiplin protokol kesehatan dan menahan mobilitas selama Nataru.

Selain itu, kesiapsiagaan juga dilakukan di sisi hilir penanganan pandemi covid-19 di Indonesia. Salah satunya adalah dengan memastikan ketersediaan tempat perawatan isolasi dan intensif mencukupi, termasuk ketersediaan obat-obatan, ventilator, dan tabung oksigen.

“Belajar dari situasi sebelumnya saat terjadi lonjakan kasus, kami mendorong kesiapan fasyankes, juga akses obat dan peralatan kesehatan terjaga bagi masyarakat,” imbuhnya.

Pemerintah juga meminta masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi agar dapat mengurangi risiko sakit berat jika terinfeksi virus covid-19.

Sebagai informasi, per 3 Desember 2021, sudah lebih dari 141 juta penduduk Indonesia yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama (67,9% dari sasaran vaksinasi) dan lebih dari 98 juta di antaranya sudah mendapatkan dosis lengkap (47% dari sasaran vaksinasi).

“Melihat capaian tersebut, tentu perlu ada percepatan lagi agar rakyat Indonesia semakin banyak yang terlindungi vaksin. Ini target kita bersama. Maka itu, kami mengingatkan kembali, agar masyarakat jangan pilih-pilih vaksin, semua vaksin aman dan berkhasiat,” pungkas Johnny. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik