Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PENDIDIKAN anak merupakan salah satu prioritas utama orang tua, tak terkecuali pada masa pandemi saat ini. Keadaan yang dinamis juga menuntut orang tua untuk beradaptasi dalam mendukung tumbuh kembang anak. PT Pahami Cipta Edukasi (Pahamify) bertekad untuk terus mendampingi orang tua dalam mendukung anak meraih prestasi.
Komitmen ini salah satunya diwujudkan melalui pelaksanaan Pahamify Parents Week bertajuk ‘Menjadi Parents 4.0: Memaksimalkan Potensi Anak di Masa Pandemi’ pada Oktober-November 2021 lalu. Gelaran yang dibuka oleh Chief Operating Officer (COO) Pahamify Mohammad Ikhsan itu merupakan rangkaian acara selama 4 minggu berturut-turut. Pahamify Parents Week disambut antusias oleh orang tua siswa jenjang SD, SMP, hingga SMA se-Indonesia. Tercatat lebih dari 3.500 orang tua antusias mengikuti rangkaian acara ini secara virtual.
“Selain guru dan sekolah, orang tua memegang peranan penting dalam mendukung potensi dan masa depan anak. Terlebih saat ini intensitas orang tua untuk berinteraksi dengan anak lebih tinggi dibandingkan sebelum masa pandemi. Kami memahami bahwa orang tua juga butuh untuk berbagi dan berdiskusi dalam rangka memperoleh informasi serta menambah wawasan seputar anak. Hal ini yang mendorong kami untuk melaksanakan gelaran Pahamify Parents Week 2021," kata Ikhsan dalam keterangannya.
Data dari SurveyMETER pada akhir tahun 2020 menyatakan bahwa sebanyak 44,4% ibu dan 38,5% ayah menghabiskan lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan anak-anak mereka dibandingkan dengan sebelum adanya pandemi. Pada masa ini, orang tua juga berperan sebagai guru dan sahabat bagi anak.
Baca juga : Ajak Remaja Putri Indonesia Tetap Nyaman dan Gembira meski Pandemi
Narasumber dan topik yang diangkat pada webinar Parents Week setiap minggunya berbeda-beda. Pada minggu pertama, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro hadir untuk membahas topik ‘Amankah Pembelajaran Tatap Muka? Siapkan Anak kembali ke Sekolah!’. Webinar kedua pada Selasa bersama Ketua Umum LPAI sekaligus Psikolog dan Pemerhati Anak Seto Mulyadi mengangkat topik ‘Merancang Masa Depan Anak Sesuai dengan Potensinya’.
Selanjutnya, Pahamify mengundang Public Figure Donna Agnesia untuk membahas topik ‘Beradaptasi dengan Perubahan Cara Belajar Anak di Masa Pandemi. Rangkaian kegiatan Parents Week ditutup dengan mengundang Ketua TP PKK DKI Jakarta sekaligus Penggagas Ibu IBukota Fery Farhati dan Psikolog Fathya Artha yang membahas topik ‘Menjadi Orang Tua versi Terbaik untuk Mendukung Potensi Anak’.
“Rangkaian acara Pahamify Parents Week 2021 dengan topik dan narasumber yang mumpuni di bidangnya diharapkan turut membantu orang tua dalam memperoleh pengalaman dan wawasan luas terkait tumbuh kembang anak. Semoga setiap sesi webinar ini memberikan dampak yang baik, bukan hanya bagi orang tua dan anak, tetapi juga masa depan bangsa Indonesia,” tutup Ikhsan. (RO/OL-7)
WAKIL Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq mengingatkan pentingnya upaya Partisipasi Semesta.
Menurut Lestari, penting mengedepankan upaya membangun 'jembatan' antara kesehatan jiwa dan kesehatan otak dalam konteks sebuah kebijakan.
KESEHATAN mental sering menjadi bahan seminar, tetapi jarang menjadi agenda nyata di ruang-ruang rapat sekolah.
FORUM Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) merekomendasikan perlunya langkah tegas negara melalui revisi regulasi hingga pembentukan UU Anti-Intoleransi.
Program Studi Pendidikan Tata Busana & Desain Mode, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), berkolaborasi dengan Asia Fashion Show Indonesia 2025.
UNIVERSITAS Teknologi Bandung (UTB) menegaskan komitmen untuk meningkatkan kualitas tenaga pengajar dengan mendorong dosen melanjutkan pendidikan dan kuliah ke luar negeri.
Rencana, program anak kedua Denny dan istrinya akan dilakukan di rumah sakit yang sama tempat istrinya melahirkan anak pertamanya.
Praktik hipnoterapi yang diimplementasikan secara tepat dapat menyembuhkan trauma yang disebabkan oleh perundungan dan meningkatkan prestasi anak di sekolah.
UPAYA memperkuat perlindungan perempuan dan anak dari ancaman tindak kekerasan melalui pengintegrasian sistem antarlembaga terkait harus mendapat dukungan semua pihak.
Pada usia 5 tahun, koneksi yang dibentuk oleh pengalaman sehari-hari dalam bermain, eksplorasi, belajar, akan secara harfiah membangun arsitektur otak mereka.
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Muklay menyampaikan bahwa seni sebaiknya dipahami sebagai ruang ekspresi, bukan sebagai sarana mencari keuntungan materi semata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved