Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Momentum Bonus Demografi, Lulusan PT Diharapkan Ciptakan Lapangan Kerja

M. Iqbal Al Machmudi
02/12/2021 09:25
Momentum Bonus Demografi, Lulusan PT Diharapkan Ciptakan Lapangan Kerja
TREN PENDUDUK MENINGKAT: Bayangan seorang pekerja beraktifitas di kantornya dengan latar deretan permukiman penduduk di Jakarta.(ANTARA/ Indrianto Eko Suwarso)

MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan  bahwa bonus demografi di Indonesia akan terjadi puncaknya pada tahun 2030-2035. Dalam momentum ini, angka usia produktif jumlahnya lebih banyak dan diharapkan dapat bekerja secara produktif dan mendapatkan penghasilan serta dapat membuka lapangan kerja baru.

"Pemerintah dan masyarakat dapat menyiapkan lapangan pekerjaan yang cukup dan sesuai dengan jenis keahlian dan kecakapan dari mereka yang mencari kerja," kata Muhadjir, Kamis (2/12). Pada akhirnya, imbuh Muhadjir,  jika pendapatan nasional yang besar, baik itu untuk konsumsi dan investasi, Indonesia akan melompat dari negara berpenghasilan menengah ke negara dengan penghasilan tinggi. Sehingga seluruh pihak harus bekerja keras merebut momentum bonus demografi, agar menjadi bonus dan bukan menjadi malapetaka untuk masa depan Indonesia.

"Masyarakat usia produktif dapat menjalankan tiga fungsi yaitu dapat menghidupi dirinya sendiri, menghidupi mereka yang tidak atau belum bekerja dan dapat menabung. Modal utama negara dalam investasi bersumber dari tabungan nasional yaitu tabungan pemerintah dan warga masyarakat," ujar Muhadjir.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbud Nizam mengatakan dinamika dunia pekerjaan luar biasa. Menurut McKinsey, dalam 10 tahun ke depan, 23 juta lapangan pekerjaan akan menghilang. "Kita harus mengasah diri dengan meningkatkan kompetensi dan yang paling penting kreativitas dan inovasi harus terus dilakukan," ucap Nizam.

Belajar sepanjang hayat harus ada pada setiap warga negara. Kompetensi utama yaitu akhlak mulia dan karakter yang dikembangkan selama mengikuti pendidikan. "Akhlak mulia, karakter yang terbentuk, dan kompetensi untuk bisa mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya, dua hal tersebut menjadi modal dalam untuk memasuki dunia profesi," pungkasnya.(H-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya