Rabu 01 Desember 2021, 16:52 WIB

Yudi Latif: Pendidikan Jadi Jangkar Pembangunan Indonesia

M. Iqbal Al Machmudi | Humaniora
Yudi Latif: Pendidikan Jadi Jangkar Pembangunan Indonesia

MI/ BARY FATHAHILAH
Pakar dari Aliansi Kebangsaan, Yudi Latif, yang mantan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

 

MANTAN Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sekaligus pakar dari Aliansi Kebangsaan, Yudi Latif, mengatakan jangkar dari pada kemampuan memperluas akses dan mengembangkan kebebasan itu adalah pendidikan, jadi kata kunci pembangunan itu adalah pendidikan

"Pembangunan pada hakekatnya adalah meningkatkan kualitas hidup jadi bukan hanya bersifat infrastruktur, income atau GDP. Kapabilitas kemampuan manusia untuk memilih kesempatan mengembangkan diri itu basisnya adalah pendidikan," kata Yudi yang dikenal sebagai cendikiawan muda.

Pemaparan tersebut disampaikan Yudi dalam diskusi daring Penting dan Strategisnya Pendidikan dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, Memajukan Kesejahteraan Masyarakat, dan Merekatkan Keindonesiaan dari Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP), Rabu (1/12).

"Jadi sebenarnya jangkar dari pembangunan adalah pendidikan. Tidak ada negara yang bisa maju kalau pembangunannya terbelakang," tambahnya.

Keberhasilan pendidikan tidak hanya dilihat dari input dan outcome tapi keberfungsian dalam meningkatkan kualitas hidup secara nyata dalam masyarakat. Peran Pancasila bila diterapkan dalam dunia pendidikan akan menjadi basis karakter.

Dalam dunia pendidikan ada tiga hal yang wajib diajarkan yakni kecerdasan mengetahui, kecerdasan membuat, dan kecerdasan berbuat dan semua itu sudah terangkum dalam Pancasila.

Pancasila memiliki nilai kecerdasan mengetahui dan kecerdasan berbuat. Sehingga bisa diserap oleh anak-anak sehinga bisa generasi muda memiliki sikap yang baik dan terpelajar.

"Namun pendidikan karakter di Indonesia tidak dibangun sejak akar sehingga memiliki akumulasi pekerjaan rumah (PR) ditingkat universitas. Yang seharusnya pendidikan karakter ditingkat perguruan tinggi sudah selesai," ujarnya.

Singkat kata menurut Yudi terdapat PR pendidikan Indonesia yakni tidak memiliki step-step pembelajaran Pancasila dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Sehingga butir-butir Pancasila hanya dihafal tapi tidak dilakoni dengan baik. (Iam/OL-09)

Baca Juga

MI/Windy Dyah

Viral di Medsos, Begini Kronologi Isu Penelantaran Jemaah Haji

👤Windy Dyah Indriantari 🕔Jumat 09 Juni 2023, 22:00 WIB
"Sudah 3 malam menginap di lantai 4 Frontel, kami pulang shalat zuhur. Kami baru istirahat, tiba-tiba ada orang hotel dengan suara...
Ist

Samsung dan Kemenag Kerja Sama Tingkatkan Mutu Pendidikan Madrasah

👤Media Indonesia 🕔Jumat 09 Juni 2023, 21:59 WIB
Lebih dari 100 ribu siswa, 100 ribu guru, dan lebih dari 100 sekolah dan madrasah, sudah menerima manfaat dari program-program pendidikan...
Dok.Aruna

Sajian Kreasi Rajungan Aruna Sabet Rekor MURI

👤Ghani Nurcahyadi 🕔Jumat 09 Juni 2023, 21:41 WIB
MURI menyatakan bahwa Aruna telah sukses memecahkan Rekor Dunia untuk kategori "Kreasi Rajungan Nusantara; Sajian Menu Masakan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya