Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
REVOLUSI Prancis merupakan salah satu dari revolusi besar dunia yang mengubah tatanan kehidupan masyarakat terutama untuk masyarakat Prancis. Peristiwa itu terjadi pada 1789-1799. Penyebab terjadinya peristiwa ini adalah adanya ketidakpuasan terhadap rezim.
Rezim Ancien adalah suatu sistem aristokratik di Prancis di bawah pemerintahan dinasti Valois dan Bourbon pada abad ke-14 sampai abad ke-18.
Dari ketidakpuasan tersebut kemudian berimbas dengan adanya perekonomian yang tidak sehat, panen yang buruk, kenaikan harga pangan, dan sistem transportasi yang tidak memadai, sehingga menimbulkan rasa benci dari rakyat terhadap pemerintah.
Baca juga: Haedar Nashir Dorong Sejahrawan Muhammadiyah Berpikiran Terbuka
Akibat dari revolusi ini, tentunya banyak memberikan dampak di beberapa negara, khususnya Prancis sendiri, dampak tersebut menyebar di beberapa bidang yaitu meliputi:
1. Bidang Politik
Setelah terjadinya Revolusi Prancis, sistem politik di Perancis jelas terlihat, di mana kekuasaan absolut sangat dikecam oleh rakyat. Paham liberal pun juga muncul yang kemudian menyebar hingga ke penjuru dunia, seperti Spanyol, Jerman, Rusia, Austria, dan Italia.
2. Bidang Sosial
Pada bidang sosial dampak yang terjadi yaitu stratifikasi sosial di negara Prancis telah dihapuskan, serta memberikan hak dan kewajiban yang sama terhadap seluruh rakyat. Kemudian pemerintah juga memberikan kebebasan dalam menentukan agama, pendidikan, dan pekerjaan.
3. Bidang Ekonomi
Dihapusnya sistem gilde, yaitu sistem dalam peraturan perdagangan. Dengan dihapusnya sistem gilde ini maka perdagangan dan industri dapat berkembang dengan cukup baik di Prancis.
Selain itu, kehidupan petani juga mengalami peningkatan, karena dihapusnya pajak feodal. Petani juga diberikan hak untuk memiliki tanah.
Revolusi ini juga memberikan pengaruh terhadap Indonesia yaitu dengan munculnya beberapa paham yang turut dijadikan sebagai penggerak untuk mencari jalan kemerdekaan dan kebabasan Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Paham Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang tumbuh karena adanya persamaan nasib dan sejarah serta kepentingan untuk hidup bersama sebagai suatu bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, demokratis dan maju dalam satu kesatuan bangsa dan negara serta cita-cita bersama guna mencapai, memelihara dan mengabdi identitas, persatuan, kemakmuran dan kekuatan atau kekuasaan negara bangsa yang bersangkutan
Salah satu organisasi Indonesia yang menganut paham ini adalah Budi Utomo.
2. Paham Demokrasi
Revolusi Perancis dapat dikatakan berjalan dengan lancar yang disebabkan oleh adanya persatuan dari rakyat-rakyatnya. Hal tersebut secara tidak langsung memberikan inspirasi bagi Indonesia untuk menumbuhkan sikap persatuan dalam perjuangan merebut kemerdekaan.
Salah satu bukti awal lahirnya persatuan di Indonesia adalah digunakannya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. (OL-1)
PENELITI senior BRIN Lili Romli menyayangkan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon tentang tidak adanya bukti yang kuat terjadinya pemerkosaan massal pada Mei 1998.
Menurutnya, pengingkaran terhadap peristiwa tersebut adalah bentuk penghapusan jejak sejarah Indonesia.
Proyek penyusunan ulang sejarah Indonesia ini sangat problematik dan potensial digunakan oleh rezim penguasa untuk merekayasa dan membelokkan sejarah sesuai dengan kepentingan rezim.
Pegiat HAM Perempuan Yuniyanti Chizaifah menegaskan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut tidak ada pemerkosaan terhadap perempuan etnis Tionghoa dalam tragedi Mei 1998
Djarot mengatakan penulisan sejarah seharusnya berdasarkan fakta, bukan berdasarkan kepentingan politik. Maka dari itu, ia mengingatkan agar sejarah tidak dimanipulasi.
KETUA DPR RI Puan Maharani menanggapi rencana Kementerian Kebudayaan untuk menjalankan proyek penulisan ulang sejarah.
Marie-Antonitte merupakan istri dari Raja Louis XVI. Setelah Revolusi Prancis meletus, ia dieksekusi bersama suaminya pada 16 Oktober 1793.
Menurut juru lelang. senjata itu dibuat oleh Nicolas-Noel Boutet, yang merupakan direktur pabrik senjata di Versailles
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved