Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Dikti-Ristek: Permintaan Talenta Digital Pertahun Capai 600 Ribu

Faustinus Nua
23/11/2021 14:20
Dikti-Ristek: Permintaan Talenta Digital Pertahun Capai 600 Ribu
Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Dikti-Ristek) Prof Nizam(Medcom.id)

ERA industri 4.0 saat ini mengharuskan setiap negara untuk bertransformasi dengan mempersiapkan talenta digitalnya secara serius. Sektor pendidikan dan industri menjadi kunci yang berperan penting dalam menciptakan link and macth sehingga kebutuhan ekonomi digital bisa terserap di masa depan.

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Dikti-Ristek) Nizam mengungkapkan bahwa permintaan talenta digital mencapai angka 600 per tahun. Jumlah sangat besar harus disiapkan sebagai supply bagi ekonomo digital Indonesia yang berkembang pesar.

"Ada perkiraan yang cukup besar dari 100 ribu sampai 600 ribu talenta digital pertahun yang perlu dipersiapka untuk bisa memenuhi permintaan ekonomi digital," ujarnya dalam acara The Future of The Economy Digital in Indonesia, Selasa (23/11).

Baca juga: BRIN Dukung Kesiapan Industri Kendaraan Listrik Berbasis Baterai

Meski demand-nya sangat besar, sementara supply-nya sejauh ini masih kurang alias ada gap, Indonesia tetap berambisi menjadi yang terdepan dalam ekonomi digital. Berbagai program pemerintah lewat Kampus Merdeka merupakan upaya untuk mempersiapkan talenta digital Tanah Air.

Indonesia mempunyai potensi yang besar untuk bisa menjadi kekuatan ekonomi digital masa depan. Sekitar 20% start-up Asean ada di Indonesia, belum lagi terdapat 5 decacorn dan unicorn asal Indonesia.

"Akan tetapi kuantitas itu tidak boleh mengorbankan kualitas. Seperti yang kita ketahui di Indonesia kreativitas masyarakat yang digabungkan dengan teknologi digital telah membuat berjamurnya start-up di Indonesia," imbuhnya Nizam.

Lebih lanjut, dia membeberkan strategi untuk mempersiapkan talenta digital Indonesia. Kompetensi atau kemampuan menguasai digital sangat dibtuhkan, sehingga perlu mendorong kecakapan digital lewat pendidikan baik nonformal maupun formal.

Untuk level profesional tentu supply utamanya adalah kampus-kampus informatika dan demand-nya dari berbagai ragam industri. Saat ini 20% dari kampus di Indonesia dari jumlah sekitar 4000 memiliki program studi informatika.

"Jadi dari sisi formal education itu cukup banyak dari kampus dan total mahasiswa hampir 1 juta di bidang infotech ini. Artinya kalau setiap tahun itu kita hasilkan lulusan 15%-20% kita bisa menghasilkan lebih dari 100 ribu sarjana di bidang infotech ini," jelasnya.

Kemudian, kampus-kampus juga didorong untuk bekeja sama dengan industri teknologi terdepan untuk mendapatkan sertifikasi kompetensi. Saat ini lebih dari 5.000 sertifikat per tahun diperoleh talenta digital Indonesia dari berbagai perusahaan global seperti google, microsoft dan lainnya.

Para dosen dan mahasiswa juga didorong untuk terus menciptakan inovasi baru dengan terus meng-update skill. Kurikulum pun terus disesuaikan untuk menjawab kebutuhan zaman.

"Semoga melalui kolaborasi antara kampus dan industri maka kebutuhan talenta digital akan semakin kita akselerasi dan menjadikan Indonesia sebagi salah satu pusat pengembangan ekonomi digital," tandas Nizam.(H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya