Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
DIREKTORAT Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek melalui Direktorat Mitra Strategi Dunia Usaha Dunia Industri (Mitras DUDI) bekerja sama dengan Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) menyelenggarakan Pelatihan Penguatan Ekosistem bagi SMK bukan Pusat Keunggulan. Kegiatan yang berlangsung 17-19 November ini digelar di Kota Tangerang, Banten.
Pelatihan diikuti 99 kepala sekolah dari hampir seluruh Indonesia. Pelaksanaan pelatihan penguatan ekosistem SMK dengan perubahan paradigma baru ini menunjukkan arah kementerian yang mulai menganggap perubahan kebijakan perlu dimulai dari perubahan pola pikir manusia dan ekosistem sekolah sehingga diharapkan lebih berdampak secara jangka panjang.
"Pengembangan sekolah khususnya SMK tidak bisa dilakukan secara parsial. Kami melihat bahwa harus ada upaya yang saling terkait dan berkesinambungan guna memastikan investasi yang dilakukan oleh pemerintah bisa optimal," ungkap Saryadi, Pelaksana Direktur Mitras DUDI
GSM sendiri sudah melaksanakan pelatihan perubahan mindset dan pendampingan kepada 10 batch kepala SMK Pusat Keunggulan dan Center of Excellence sejak 2020. Pelatihan serupa juga pernah diterapkan kepada 100 kepala sekolah SMK di Papua dan Papua Barat pada Maret lalu.
Muhammad Nur Rizal, founder GSM sekaligus pemateri dalam pelatihan, menyampaikan bahwa perubahan mindset adalah prioritas utama yang harus dilakukan untuk mengantisipasi sistem pendidikan ke depan, yaitu sebesar 21-27%. Selanjutnya diikuti oleh penciptaan ekosistem sekolah 18-23%, pengembangan profesionalisme guru 15-19%, dan keterhubungan dengan lingkungan rumah dan sosial 11-16%. Data ini dikutip dari analisa McKensey dalam OECD PISA 2015.
Survei dari McKensey ini sejalan dengan 4 strategi perubahan yang dirancang GSM untuk diimplementasikan kepala sekolah setelah melakukan pelatihan perubahan mindset. Strategi perubahan tersebut antara lain kepemimpinan sekolah transformatif, lingkungan belajar positif dan keterhubungan sosial, pembelajaran berbasis penalaran dan kesadaran diri, dan pengembangan praktik bersama. Strategi ini berdampak pada tumbuhnya ekosistem baru yang memberikan ruang bagi setiap murid dan warga sekolah untuk menemukan potensi terbaiknya yang unik dan beragam.
Rizal ingin mengajak kepala sekolah dan guru-guru di Indonesia untuk mengedepankan ekosistem yang membuat siswa lebih kreatif dan beyond the book. Hal ini sangat ia tekankan agar jumlah orang yang kreatif dan produktif (top class) semakin banyak sehingga anak Indonesia tidak lagi merasa terancam akan posisinya yang terganti dengan robot dan mesin otomasi.
Menurutnya, perubahan itu hanya bisa dijawab dengan paradigma pendidikan yang berorientasi individual kecakapan manusia, bukan pada penyeragaman dan linieritasi. Dengan pembelajaran personalisasi, siswa didorong untuk menemukan versi terbaiknya serta selalu ingin belajar terus menerus memperbaiki diri agar adaptif dengan tuntutan perubahan dunia yang sangat cepat saat ini.
"Sayangnya, seperti keluhan banyak peserta, pelatihan kepada kepala sekolah dan guru yang selama ini terjadi tampak tidak ada korelasi dengan pembiayaan sekolah dan hasil belajar," ujar Rizal.
Dalam peta jalan pendidikan Indonesia 2020 juga disebutkan bahwa permasalahan yang menghambat peningkatan hasil belajar pendidikan adalah hampir tidak adanya korelasi antara pelatihan guru dan bantuan pembiayaan sekolah. Kesenjangan ini coba dipecahkan oleh GSM melalui pelatihan perubahan mindset kepada kepala sekolah dan guru-guru untuk menciptakan ekosistem belajar yang positif serta membangun penalaran dan kesadaran diri siswa. Sehingga, ketika Kemdikbudristek meluncurkan kurikulum baru atau kebijakan baru, akan mudah diterapkan tanpa keluar dari substansi.
"Komunitas SMK yang terpapar oleh GSM menjadi lebih luas sehingga GSM memiliki kesempatan untuk melakukan pendampingan komunitas SMK yang lebih beragam. Pada akhirnya, yang mendapatkan manfaat adalah siswa didik kita tanpa terkecuali.” ungkap Nur Rizal.
Wikan Sakarinto, Dirjen Pendidikan Vokasi sering menekankan bahwa berbagai macam hibah pembiayan sekolah, kurikulum operasional sekolah, serta upaya perubahan kebijakan di kementerian ini menjadi tidak ada artinya ketika tidak diiringi oleh perubahan mindset kepala sekolah serta penciptaan ekosistem yang memberikan ruang untuk berkembang secara beragam.
"Harapannya, pelatihan perubahan mindset oleh GSM ini dapat menciptakan lulusan yang lebih kreatif dan memiliki daya softskill tinggi, menemukan versi terbaiknya sendiri. Perubahan ini akan menerapkan link and match diperluas tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha dunia industri, tetapi link and match untuk memecahkan persoalan dunia yang lebih kompleks di masa depan," pungkasnya. (RO/OL-15)
Beasiswa Unggulan 2025 adalah program bantuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
Kemendikbudristek sudah terlanjur menganggarkan Rp3,58 triliun untuk proyek TIK ini. Lalu, ada juga pengadaan DAK senilai Rp6,3 triliun.
Dukungan dari berbagai pihak, baik itu pemerintah, swasta, maupun masyarakat, sangat penting dalam membangun ekosistem pendidikan yang mendukung perkembangan anak secara holistik.
Selama 10 tahun terakhir, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mengalami tren peningkatan dari 68,90 pada tahun 2014 menjadi 73,55
Melalui perhelatan tersebut Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbud-Ristek berhasil menunjukkan capaian baik dari karya artistik anak bangsa.
Modena juga telah berupaya untuk mengintegrasikan praktik-praktik bisnis berkelanjutan dengan berinvestasi di berbagai program pengembangan sumber manusia dan pemanfaatan teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved