Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DOKTER spesialis penyakit dalam sekaligus konsultan alergi immunologi Dr dr Alvina Widhani menjelaskan bahwa autoimun pascacovid-19 bisa terjadi tergantung dari respons tubuh yang sangat menentukan manifestasi dari virus tersebut. Seseorang yang terpapar covid-19 bergejala sedang, kritis, atau tidak bergejala hal itu bukan hanya dipengaruhi oleh virus tetapi juga kekebalan tubuh yang merespons.
"Jika respons sesuai tidak terlalu rendah dan tidak berlebihan, covid-19 bisa sembuh dengan baik atau gejala ringan. Jadi tidak semua orang terpapar covid-19 bisa muncul autoimun. Semua tergantung dari genetik orang tersebut," kata Alvina dalam diskusi daring Autoimun Pascacovid-19, Kamis (18/11).
Ada juga faktor yang memengaruhi kekebalan tubuh seperti hormon. Karenanya, autoimun lebih banyak pada perempuan karena faktor hormonal menentukan respons ikut berperan serta. Autoimun merupakan suatu gangguan dari kekebalan tubuh. Jika secara normal, respons kekebalan tubuh hanya bereaksi melawan dari infeksi atau bakteri. Namun autoimun juga menyerang sel tubuh sendiri.
Seseorang yang memiliki penyakit autoimun memiliki gangguan dari respons imunnya sehingga tidak bisa membedakan antara bakteri, virus, atau sel tubuh yang seharusnya tidak boleh dihancurkan. Autoimun menganggap seolah-olah semua seperti benda asing.
"Akibatnya terjadi kerusakan pada berbagai sel tubuh atau organ tubuh. Penyakit autoimun bisa muncul kepada seseorang yang memiliki kerentanan dari faktor genetik. Jadi ada faktor genetik yang membuat imunnya tidak bisa berfungsi dengan baik," ujar Alvina.
Baca juga: Ini Cara Agar tidak Mudah Sakit Saat Musim Hujan di Tengah Pandemi
Alvina menyebut bahwa autoimun juga terkadang tidak langsung muncul sejak dini. Ada juga yang muncul pada usia 20-30 tahun atau bahkan lebih tua. Ini karena banyak faktor yang baru memicu walaupun sudah kelainan kekebalan tubuh sejak kecil tetapi tidak aktif. Autoimun baru muncul ketika ada pemicu seperti infeksi covid-19, hepatitis, dan bakteri. Selain itu, jenis autoimun sangat banyak, bisa lebih dari 100 jenis dengan sifat yang bervariasi seperti menyerang lokal atau organ tertentu saja atau bersifat sistemis berbagai organ tubuh atau menyerang organ saraf. (OL-14)
JUMLAH total kasus covid-19 di Jawa Barat, saat ini mencapai 427 kasus. Daerah dengan penjangkitan tertinggi ialah Kota Depok dengan 66 kasus, dan Kota Bandung sebanyak 63 kasus.
Keduanya dipastikan absen saat melakoni Liga Inggris musim 2020/2021 karena harus menjalani isolasi
Awalnya mengira suhu tubuhnya yang lebih tinggi adalah akibat dari gangguan pencernaan setelah makan tiram.
Pemain asal Portugal yang kini berusia 35 tahun itu akan absen pada pertandingan UEFA Nations League Rabu melawan Swedia, Kamis (15/10) dini hari WIB.
"Syukurnya, kami semua negatif covid-19, ini hasil negatif ketiga dalam enam hari terakhir jadi rasanya kami bisa melewati cobaan ini."
"Sayangnya keluarga saya dan saya menutup tahun 2020 dengan mengetahui kami telah terpapar covid-19 selagi di California semasa liburan,"
Psoriasis adalah gangguan autoimun yang menyebabkan peradangan dan penumpukan sel kulit, yang dapat mempengaruhi tidak hanya kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental.
Kasus penyakit autoimun mengalami peningkatan setelah pandemi covid-19. Hal ini diungkapkan oleh seorang dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan alergi imunologi
Stroke dan multiple sclerosis sama-sama merusak sistem saraf, tapi keduanya memiliki penyebab yang berbeda.
Penyakit lupus adalah penyakit autoimun yang kompleks yang biasanya menyerang berbagai macam organ tubuh dari kepala sampai kaki.
Kementerian Kesehatan Italia mengimbau orang-orang dengan gangguan sistem imun untuk mendapatkan dosis keempat vaksin Covid-19 mRNA, minimal 120 hari setelah vaksin ketiga.
Sebelumnya, penyakit pasien harus diteliti dahulu melalui penilaian gejala klinis. Dari hasil lab, bisa disimpulkan penyakit yang diidap dalam kondisi remisi, sedang atau tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved