Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Jangan Terlena Level I, Terus Perkuat Prokes

M. Iqbal Al Machmudi
15/11/2021 20:43
Jangan Terlena Level I, Terus Perkuat Prokes
Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman(MI / ADAM DWI.)

EPIDEMIOLOG dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menekankan daerah yang sudah masuk PPKM level I tidak serta merta menurunkan protokol kesehatannya. Karena penurunan protokol kesehatan di level terendah tidak menutup kemungkinan terjadinya lonjakan kasus.

"Ada hal yang harus diingat dan diperhatikan bahwa ketika satu daerah masuk dalam level 1 PPKM itu tidaklah serta merta adanya kriteria pelonggaran yang bisa 100% itu harus otomatis diikuti," kata Dicky kepada Media Indonesia, Senin (15/11).

Karena harus dilihat oleh masing-masing daerah dengan supervisi provinsi dan pusat bagaimana kesiapan dari di pengelolanya baik di sektor usaha bisa 100% dan harus dilihat kesiapan dari sisi pengelola, sarana, prasarana, protokol kesehatan, dan termasuk masyarakatnya.

"Masyarakatnya bisa tidak saling bersinergi sehingga tidak memperburuk ketika penerapan pelonggaran di 100% sektor usaha ini diberlakukan," ujar Dicky.

Dicky mengatakan jika belum memenuhi kriteria atau memberikan keyakinan pada kondisi saat ini dilakukan jangan dipaksakan. Maka bisa dimulai dari 75% atau 85% dan terus bertahap sampai menuju 100 persen.

Dirinya mencontohkan di Norwegia level 2 menuju level 1 pembatasan kegiatan masyarakatnya hampir membutuhkan waktu 6 bulan untuk menyiapkan. Apalagi munculnya varian baru Delta Plus AY.4.2 yang membuat banyak negara harus lebih ketat dan hati-hati.

"Di sini peran PPKM diberlakukan dorongan dan dukungan semua pihak kita perkuat bahwa pemerintah memperkuat 3T kemudian surveilans masyarakat juga dengan 5M dan juga semuanya mendukung vaksinasi ini yang harus dilakukan dalam payung besar PPKM bertingkat," pungkasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya