Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

COP-4 MInamata Kedua Diupayakan Hasilkan Deklarasi Bali 

Atalya Puspa
08/11/2021 23:30
COP-4 MInamata Kedua Diupayakan Hasilkan Deklarasi Bali 
Pelaksaan COP-4 MInamata pertama secara online(Dok. Mercuriconvention)

INDONESIA sukses menjadi tuan rumah COP-4 Minamata yang merupakan konferensi tingkat tinggi untuk pembahasan mengenai merkuri. Adapun, rencananya COP-4 Minamata kedua akan dilaksanakan pada Maret 2022 mendatang di Bali. 

Untuk agenda COP-4 Minamata kedua tersebut, dikatakan Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga, Kementerian Luar Negeri Muhsin Syihab, Indonesia akan mendorong 135 negara untuk terlibat dalam Deklarasi Bali, yang merupakan sebuah inisiatif untuk menghapus praktik perdagangan merkuri ilegal. 

“Saat ini, Pemerintah Indonesia menunggu masukan tertulis dari negara pihak terhadap 1st consolidated text of Bali Declaration untuk dilakukan konsolidasi lanjutan di bulan Februari 2022 mendatang," kata Muhsin dalam keterangan resmi, Senin (8/11). 

Selain itu, terdapat sejumlah hal yang akan dibahas di COP-4.2 nanti. Diantaranya mengenai program kerja dan anggaran agenda penghapusan merkuri di 2022. 

“Indonesia mengusulkan COP-4.2 tanggal 21-25 Maret 2022 secara in person, semua yang menyampaikan tanggapan mendukung tidak ada yang menentang, namun sebagian kecil meminta untuk dilaksanakan secara hybrid, kita mengharapkan semua datang secara in person namun kita tetap mempersiapkan sekiranya hal tersebut dilaksanakan secara hybrid,” beber dia. 

Baca juga : Indonesia Amankan Obat Antivirus Molnupiravir Sebelum Nataru

Presiden COP-4 Minamata Rosa Vivien Ratnawati mengungkapkan, pada COP-4.1 yang telah berlangsung sejak 1-5 November 2021, pihaknya membahas mengenai berbagai hal, salah satunya yakni jumlah bujet untuk 2022. Namun demikian, hal tersebut belum disepakati dan akan dilanjutkan pada pembahasan COP-4.2. 

Ia menyatakan, bantuan pendanaan juga sangat dibutuhkan negara berkembang dalam penanganan merkuri. Namun, dengan keterbatasan pendanaan pun, perlu dicari formula atau syarat yang tepat. Di sisi lain, effectiveness evaluation menjadi topik sulit yang dibahas dalam pertemuan itu. 

Vivien mengatakan hal itu perlu didorong Indonesia sebagai tuan rumah dan menjadi tugas besar untuk COP-4.2 nanti. 

“Diharapkan Indonesia sebagai tuan rumah bisa mendorong efectiveness evaluation bisa diselesaikan dengan baik pada masa kepemimpinan Indonesia,” tutup dia. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya