Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
VIRUS Covid-19 tidak mengenal batasan usia. Mulai orang tua hingga anak-anak dapat tertular virus ini. Oleh karena itu, untuk menyiasatinya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengizinkan pemberian suntikan vaksin Covid-19 bagi anak kategori usia 6-11 tahun.
Pro kontra terjadi pada sejumlah orang tua yang dimintai tanggapan terkait vaksinasi untuk usia 6 hingga 11 tahun.
"Ya, senang. Jadi anak bisa sekolah dan tatap muka. Dengan divaksin tubuhnya jadi kuat juga," ujar, Seli, seorang ibu rumah tangga sambil menggendong bayinya, Rabu (3/11).
Baca juga: Atasi Ketimpangan Gender, Digiserve Raih Penghargaan UN Women
Hal senada juga disampaikan oleh Santi, seorang ibu rumah tangga lainnya. Ia pun berani menyekolahkan anaknya tatap muka setelah diberikan vaksinasi covid-19.
"Saya mengizinkan. Supaya anak saya bisa masuk sekolah, selalu aktif, kalau saya senang anak saya divaksin nanti.“ tandasnya.
Namun, ada juga yang berpendapat berbeda. Ferdiansyah, seorang bapak rumah tangga mengaku masih ragu untuk membawa anaknya melakukan vaksinasi covid-19.
"Kalau saya pribadi sebaiknya tidak perlu ada vaksin untuk anak. Karena takut ada efeknya. Saya masih khawatir meskipun dibilang aman dan manjur tapi hati saya belum yakin" pungkasnya.
Adapun sebelumnya, Vaksin Covid-19 khususnya Sinovac telah mengantongi izin BPOM untuk disuntikkan pada anak usia 6-11 tahun. Tujuan pemberian vaksin untuk anak usia 6-11 tahun agar seiring dengan dilaksanakannya vaksin terhadap orang dewasa maka dapat terbentuk kekebalan komunal.
Dengan divaksinnya anak, maka anak akan memiliki antibodi sehingga kemungkinan penularan atau menularkan virus baik di lingkungan sekolah maupun rumah menjadi kecil resikonya, karena anak tersebut telah menjalani vaksinasi, yang membuat si anak akan kebal dan lebih terlindungi.
Apabila sudah divaksin dan suatu saat si anak terpapar dengan penyakit Covid-19 maka manfaat yang didapat adalah, anak tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit dengan gejala yang ringan akibat efek telah jalani vaksinasi. (OL-6)
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved