Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
TASAMUH merupakan suatu istilah yang berkaitan dengan akhlak terpuji. Agama Islam mengajarkan banyak sikap maupun perbuatan terpuji, yang sebaiknya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah tasamuh.
Kata tasamuh berasal dari bahasa Arab yang berarti murah hati atau lapang hati. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tasamuh artinya kelapangan dada, keluasan pikiran, dan toleransi.
Secara istilah, dalam buku Akidah Akhlak kelas XII yang diterbitkan Kementerian Agama (Kemenag) Tahun 2019, halaman: 32, tasamuh adalah sikap akhlak terpuji dalam pergaulan, di mana terdapat rasa saling menghargai antara sesama manusia dalam batas-batas yang digariskan oleh agama Islam.
Secara etimologis, tasamuh adalah menoleransi atau menerima perkara secara ringan. Sedangkan menurut terminologis, tasamuh diartikan sebagai sikap menerima perbedaan dengan ringan hati.
Untuk mempunyai akhlakul karimah dalam bentuk tasamuh, maka perlu melakukan hal-hal seperti di bawah ini:
1. Memahami jalan pikiran orang lain atas perbuatan yang dilakukan. Dengan demikian kita dapat lebih mengetahui hakikat dari perbuatan tersebut. Dengan kata lain, tidak hanya menilai fakta, namun perlu memahami proses.
2. Menghargai dan menghormati hak-hak orang lain. Sebagaimana kita juga merasa senang jika keadaan kita dihargai dan dihormati oleh orang lain.
3. Mencoba mengetahui lebih mendalam atas perbuatan orang lain terhadap kita. Sehingga mengetahui sejauh manakah hubungan perbuatan dengan motivasi, keyakinan dan kepentingannya.
4. Berusaha lebih teliti melihat perbuatan sendiri. Kemungkinan, orang lain lebih benar daripada apa yang kita lakukan.
5. Senantiasa mengevaluasi diri. Sehingga tahu akan kekurangan diri sendiri untuk diperbaiki dan mau menghargai orang lain.
Menurut Hamka seperti ditulis dalam Akhlaqu Karimah, tasamuh yang diperbolehkan itu selama tidak menimbulkan mudharat pada agama, seperti mencela agama sendiri. Menurutnya, tasamuh juga diartikan sebagai sikap untuk berlapang dada kepada orang lain.
Syekh Salim bin Hilali membagi tasamuh ke dalam 8 karakteristik, sebagai berikut:
1. Kerelaan hati karena kemuliaan dan kedermawanan
2. Kelapangan dada karena kebersihan dan ketakwaan
3. Kelemahan dan kelembutan karena kemudahan
4. Muka yang ceria karena kegembiraan
5. Rendah diri di hadapan kaum muslimin bukan karena hina
6. Mudah berhubungan sosial (muamalah) tanpa penipuan
7. Memudahkan jalan dakwah tanpa basa basi
8. Terikat dan tunduk kepada agama Allah SWT tanpa keberatan
Berikut ini contoh perilaku tasamuh dalam kehidupan sehari-hari seperti dikutip dari buku Akidah Akhlak kelas VIII terbitan Kemenag Tahun 2020:
1.Menghentikan sementara acara atau rapat karena tiba waktu shalat.
2.Tidak menyalakan klakson motor atau mobil ketika melewati tempat ibadah.
3. Ikut menjaga keamanan dan ketertiban pada waktu umat agama lain merayakan hari rayanya.
4. Memberi waktu untuk libur bagi karyawan yang sedang berhari raya.
5. Menghormati pendapat orang lain terhadap penafsiran dan pemahaman suatu masalah.
6. Tidak makan di sembarang tempat pada waktu siang hari bulan puasa.
Tasamuh dapat mendatangkan kedamaian dalam hidup berdampingan. Dikutip dari Quran Hatist karangan Muhaemin, sikap tasamuh akan menciptakan suasana saling menghargai dan membantu. Sikap tasamuh juga berfungsi untuk mendapatkan kasih sayang Allah SWT. (OL-13)
Baca Juga: Tips Belajar Bahasa Korea secara Otodidak
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi menekankan pentingnya pemulihan harmoni sosial di tengah masyarakat Cidahu, Sukabumi, setelah insiden perusakan rumah yang diduga dijadikan tempat ibadah.
Tidak hanya karena secara geografis wilayahnya berbukit-bukit dengan ketinggian 760 meter di atas permukaan laut (mdpl), tetapi juga karena desa itu tak ubahnya Indonesia mini dengan beragam agama.
BUPATI Intan Jaya, Papua Tengah, Aner Maisini mengungkapkan Hari Raya Idul Adha merupakan momen untuk memperkuat solidaritas dan toleransi umat beragama.
"Setiap ada hari besar keagamaan, warga tanpa memandang keyakinan dan namanya berkumpul, saling pengucapan selamat," jelas Kepala Dusun Thekelan Agus Supriyo.
Dialog antaragama merupakan sarana yang sangat penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis, membangun hubungan antaragama yang baik dan bermakna.
Toleransi, katanya, adalah kata yang paling sering terdengar tapi terkadang bisa berbalik menjadi penyebab tindakan-tindakan intoleran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved