Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
KATIB Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengingatkan agar semua perguruan tinggi (PT) yang ada di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) tidak hanya mengajarkan wacana-wacana intelektual. PT NU, katanya, jangan sampai melupakan pengembangan sisi rohani bagi para mahasiswanya.
"Kita tidak boleh mengabaikan apalagi meninggalkan dimensi rohani dalam pendidikan anak-anak kita," kata Gus Yahya, sapaan Kiai Yahya Staquf, di Tuban, Jawa Timur, Kamis (28/10). Ia menyampaikan hal itu saat memberi sambutan di sela-sela acara pelantikan Ahmad Zaini sebagai Rektor IAINU Tuban.
Dulu, kata Gus Yahya, pesantren adalah lembaga pendidikan paling paripurna yang dimiliki umat Islam dan bangsa Indonesia. Di dalamnya diintegrasikan dimensi-dimensi kognitif dangan dimensi spiritual. Maka, lanjutnya, santri bukan semata unggul secara akademis dan intelektual, melainkan juga mumpuni secara spiritual dan rohani.
"Dulu itu, nggak ada santri yang tidak 'sakti'. Kalau sudah jadi santri, hampir pasti juga sakti," jelas Gus Yahya.
Ia menyebut KH Wahab Hasbullah, Rais Aam pertama PBNU sebagai contoh. Dikatakan Gus Yahya, selain masyhur sebagai akademisi paripurna, intelektual sejati, Kiai Wahab juga dikenal sebagai seorang pendekar pilih tanding di zamannya.
Kenapa bisa lahir orang-orang sekaliber Kiai Wahab, lanjut kandidat Ketua Umum PBNU ini, sebab dari awal pendiriannya, pesantren tidak mengenal istilah pemisahan antara pendidikan berdimensi kognitif dan dimensi spiritual. Di situlah, lanjut Gus Yahya, terletak inti dan tujuan dari pendidikan yang sebenarnya.
Baca juga: Keberadaan Universitas Siber Untuk Perluas Jangkauan PT
Di situ juga, jelas Gus Yahya, muara semua ilmu pengetahuan. Yaitu, ilmu yang mendatangkan manfaat, bukan saja untuk dirinya, tetapi lebih dari itu juga berguna untuk masyarakat dan lingkungannya. Dengan ilmu yang bermanfaat, jelasnya, akan tercapai tujuan hidup orang beriman, yakni ketakwaan kepada Tuhan YME.
Oleh sebab itu, lanjut Gus Yahya, ketika ilmu manfaatnya tidak dirasakan oleh diri dan lingkungannya, maka tujuan dari pendidikan tidak tercapai. "Jika IAINU gagal mengintegrasikan dua dimensi ini, maka gagal pula kita dalam menjaga dan meneruskan tradisi turots, warisan para pendiri NU, para kiai, ulama, dan guru-guru kita," katanya.
Memanfaatkan momentum Hari Santri Nasional, Gus Yahya mengingatkan, bahwa ada tanggung jawab besar, khususnya di pundak para pemangku badan-badan pendidikan di NU untuk menyukseskan misi pendidikan ini. Tanpa itu, lanjutnya, anugerah Hari Santri Nasional hanya akan menjadi kebanggaan politik yang semu.
"Sebab, sebutan santri itu identik dengan kita, NU. Besar sekali makna penghargaan Hari Santri itu untuk kita. Tapi kalau setiap tahun kita menyikapinya dengak seremoni belaka, maka itu akan jadi sia-sia," jelas Gus Yahya.
Ia meminta, Hari Santri Nasional dijadikan sebagai kebanggaan bersama seluruh bangsa Indonesia. (RO/S-2)
Unjaya menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kelembagaan Melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal Perguruan Tinggi.
EKOSISTEM pendidikan tinggi perlu didorong agar lebih inklusif dalam berbagai aspek. Hal itu harus diwujudkan demi menciptakan perguruan tinggi yang inovatif dan berdaya saing.
Rektor UII mengingatkan kalangan mahasiswa agar selalu menjaga integritas akademik. Dunia pendidikan, ujarnya, merupakan bisnis kejujuran.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Setelah melewati babak penjurian yang sengit, keempat tim tersebut berhak mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program pengabdian berdasarkan proposal mereka.
Di era transformasi digital yang menuntut adaptasi cepat dalam dunia pendidikan, kehadiran sistem pembelajaran yang fleksibel dan dapat diakses dari mana saja menjadi kebutuhan mendesak.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menemui Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. PBNU mendapat target dari BGN, mengelola 1.000 titik MBG
Ephorus HKBP menilai PT TPL lebih anyak mudarat ketimbang manfaat.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menguatkan kolaborasi dengan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) untuk bersama-sama mengatasi masalah bangsa yang terjadi.
KETUA Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menjelaskan soal sikap NU terhadap segala bentuk aksi yang menimbulkan kerusakan alam.
BEM PTNU membantah isu yang menyebutkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terlibat dalam aktivitas pertambangan di Raja Ampat,
Sheikh Muhammad bin Abdul Karim al-Issa mengungkapkan pujiannya kepada Nahdlatul Ulama (NU), atas peran dan kiprahnya di bidang kemanusiaan dan dunia internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved