Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

ISODEL 2021 Targetkan 1.000 Partisipan

Widhoroso
28/10/2021 19:55
ISODEL 2021 Targetkan 1.000 Partisipan
Kepala Pusdatin, M. Hasan Chabibie(Ist)

PUSAT Data dan Informasi (Pusdatin), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan kembali menggelar International Symposium on Open, Distance and e-Learning, (ISODEL) 2021 pada 1-3 Desember 2021. ISODEL 2021 yang ditergaten diikuti 1.000 partisipan mengusung tema 'Teknologi Pendidikan di Era Normal Baru Sekarang dan Akan Datang'.

Sebagai bagian dari persiapan serta sosialisasi, Pusdatin Kemdikbudristek menyelenggarakan Serial Webinar yang diberi nama 'Road to ISODEL'. "Saya merasa bangga karena pada tahun 2021 ini Pusdatin bisa menggelar kembali ISODEL,” ujar Kepala Pusdatin, M. Hasan Chabibie ketika membuka acara 'Road to ISODEL' 2021, Rabu (27/10).

Hasan menjelaskan, Pusdatin telah beberapa kali menyelenggarakan agenda ISODEL mulai dari 1995-2018 di berbagai kota, yaitu Yogyakarta, Bali, Bandung dan Surabaya. Dalam perjalanannyan, agenda ISODEL ini sangat berkaitan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang hadir di masa-masa itu.

"Ini juga yang kemudian menginspirasi Pusdatin pada saat akan menyelenggarakan ISODEL tahun ini, karena mengingat tentu saja perkembangan teknologi informasi, pemanfaatannya, distance dan e-learning ini menjadi sesuatu yang jamak dan menjamur, terlebih didorong dengan situasi pandemi Covid-19," jelasnya.

Hasan menyebut dinamika di sektor pendidikan terkait pemanfaatan teknologi tidak dapat dipisahkan dengan transformasi pendidikan. "Transformasi digital menjadi sebuah keharusan, kami sadar proses ini melibatkan banyak sekali aspek yang memungkinkan inovasi lebih lanjut disampaikan, yang bisa jadi belum ada sebelumnya, sehingga akan mengarah pada sebuah seruan bersama dan tindakan strategi bersama apa yang harus dilakukan," jelasnya.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Kemdikbudristek, Suharti dalam paparan berjudul 'Strategi Pembelajaran di Masa Pandemi dan Era Kebiasaan Baru' membahas topik bagaimana Kemendikbudristek mendorong pemulihan pascapandemi di sektor pendidikan dan strategi Kemendikbudristek di era kebiasaan baru.

Untuk mendorong pemulihan pascapandemi, Suharti menjelaskan, ada empat hal yang sudah dipersiapkan yaitu kesiapan pembukaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, disiplin protokol kesehatan (prokes), screening masuk satuan pendidikan, dan pengawasan oleh warga satuan pendidikan.

"Strategi yang akan dilakukan oleh Kemendikbudristek tetap mengacu pada konsep Merdeka Belajar bahwa payung utamanya adalah pendidikan berkualitas untuk seluruh rakyat Indonesia,” ucapnya.

Dalam mewujudkan strategi tersebut terdapat beberapa platform yang dapat digunakan. Pertama terkait dengan manajemen sumber daya sekolah, kemudian platform guru penggerak, platform kesiapan karir dan platform kurikulum. Di antara platform-platform tersebut, beberapa platform saat ini sudah ada yang dijalankan.

"Saat ini kita tetap harus menjaga diri dan memastikan serta menjaga warga satuan pendidikan, dari murid, guru dan tenaga pendidik tidak hanya tetap aman tetapi proses pembelajaran juga harus tetap dipastikan terjadi secara berkualitas," tegas Suharti.

Sedangkan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek), Nizam menyampaikan bahwa selama pandemi dua tahun ini, perguruan tinggi melakukan adaptasi yang sangat pesat sehingga mampu mengakselerasi pembelajaran secara daring.

“Selama ini kita mendukung mulai dari memperkuat jaringan internet melalui kerja sama dengan Kominfo, memperkuat moodle sebagai platform nasional melalui Sistem Pembelajaran Daring Indonesia (SPADA), serta Learning Management System (LMS) melalui Google Classroom,” terang Nizam.

Ditambahkan, Ditjen Diktiristek sudah melakukan transformasi melalui Kampus Merdeka. Salah satu programnya adalah pertukaran mahasiswa.

Tak hanya itu, penelitian dari perguruan tinggi juga banyak dilakukan selama masa pandemi dengan melakukan riset-riset terapan yang menghilir. Kampus Mengajar juga berperan untuk memastikan pembelajaran berjalan untuk seluruh anak-anak. “Jadi ini suatu bentuk dari pembelajaran terbuka di mana semua ikut terlibat bergotong royong memastikan pembelajaran tetap terjadi di tengah masa pandemi,” tegas Nizam. (RO/OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya