Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Pemerintah Waspadai Kenaikan Kasus di 105 Kabupaten/Kota

M. Ilham Ramadhan Avisena
25/10/2021 17:33
Pemerintah Waspadai Kenaikan Kasus di 105 Kabupaten/Kota
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan(MI/ANDRI WIDIYANTO)

PEMERINTAH mewaspadai peningkatan kasus konfirmasi positif yang terjadi di 105 kabupaten/kota. Kendati masih di level yang aman, pengambil kebijakan tak ingin terjadi lonjakan kasus seperti yang terjadi pada Juli-Agustus 2021.

"Presiden mengingatkan kami semua para pembantunya agar melihat kota dan kabupaten tersebut secara lebih mendetail dan segera menurunkan tim di lapangan untuk segera melakukan intervensi di wilayah tersebut," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers secara daring, Senin (25/10).

Dia yang juga Koordinator PPKM Jawa-Bali itu menyebutkan agar Indonesia dapat belajar dari banyak negara lain dalam menangani pandemi. 3T dan 3M menurutnya harus tetap dilaksanakan dan diperkuat diiringi dengan pemanfaatan aplikasi Peduli Lindungi.

Di kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, kenaikan kasus yang terjadi di 105 kabupaten/kota itu masih berada di bawah batas aman yang ditetapkan WHO. Namun pemerintah memastikan akan mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus.

Baca juga: Pemerintah Turunkan Harga Tes PCR Jadi Rp300 Ribu

"Kami melakukan dari sisi survailance, kami akan memastikan bahwa semua kontak erat harus dilakukan testing karena di situ risiko terbesar dari penyebaran. Selain kasus konfirmasi, seluruh kontak erat harus dilakukan testing," terangnya.

Langkah berikutnya yang akan dilakukan pemerintah ialah memastikan percepatan vaksinasi bagi lansia. Sebab, Budi bilang, lansia merupakan kelompok rentan dan berisiko tinggi tertular bila terjadi lonjakan kasus.

Adapun hingga Senin (25/10), Indonesia telah memberikan 182 juta dosis suntikan vaksin. 113 juta di antaranya untuk suntikan dosis pertama, dan 68 juta sisanya merupakan dosis kedua. Pemerintah menargetkan jumlah dosis yang diberikan hingga akhir 2021 mencapai 290-300 juta dosis.

"Itu untuk 168 juta orang suntik pertama atau 80% dari target populasi, dan 123 juta orang lengkap suntik kedua, atau sekitar 59% dari target populasi," terang Budi.

Sedangkan stok vaksin yang dimiliki Indonesia saat ini ialah 55 juta dosis. Itu merupakan sisa dari 248 juta dosis yang diterima Indonesia, di mana 237 juta dosis vaksin sudah didistribusikan, dan 182 juta di antaranya telah disuntikkan. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya