PEMBERIAN dosis ketiga vaksin covid-19 atau booster menunjukkan efektivitas yang besar dan mencegah risiko hospitalisasi atau rawat inap. Juru Bicara Sinovac Liu Peicheng mengutarakan hal itu dalam keterangannya, Rabu (13/10).
Menurutnya, booster membuat efektivitas vaksin covid-19 dalam menghadapi infeksi simtomatik meningkat dari 56% menjadi 80,2% dan pencegahan rawat inap meningkat dari 84% menjadi 88%.
"Hasil ini mengkonfirmasi bahwa orang yang menerima dosis ketiga CoronaVac dapat terlindungi lebih baik dari infeksi dan risiko rawat inap. Hasil ini seiring dengan studi Fase III Sinovac dan studi lainnya dari negara dan wilayah lain yang terus menekankan CoronaVac sebagai vaksin yang dapat ditoleransi dengan baik, aman, dan efektif," beber Peicheng.
Ia menuturkan, pihaknya berkomitmen untuk mengakhiri pandemi covid-19 dan telah mengirimkan lebih dari 2 miliar dosis CoronaVac ke lebih dari 50 negara di seluruh dunia. Hal itu menjadikannya sebagai vaksin covid-19 yang paling banyak digunakan di dunia.
Hingga akhir September 2021, jelasnya, CoronaVac telah disetujui untuk penggunaan darurat oleh otoritas pengawas obat lokal di hampir 50 negara and wilayah termasuk daftar penggunaan darurat oleh World Health Organization (WHO) dan African Regulatory Working Group.
"Sejak September 2021, CoronaVac telah digunakan untuk vaksinasi anak-anak di Chili, Kamboja, Indonesia, Malaysia, dan negara lainnya," ujarnya.
Dikatakan Peicheng, total pasokan CoronaVac secara global telah melebihi 2 miliar dosis, dengan perkiraan 1,6 miliar dosis telah diberikan di seluruh dunia. Sinovac telah menjadi pemasok dan pengekspor domestik terbesar vaksin covid-19 dari Tiongkok.
Dirinya mencontohkan di Chili bahwa dua dosis CoronaVac memberikan perlindungan yang signifikan terhadap infeksi covid-19, rawat inap disebabkan covid-19, penyakit parah, dan kematian.
Dua dosis CoronaVac terbukti memberikan 56% efikasi terhadap infeksi dan 84% terhadap rawat inap, sehingga membantu melindungi masyarakat Chili dari covid-19. (H-2)