Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
HOBI memelihara ikan hias masih menjadi tren dan digemari di Indonesia. Karena adanya lonjakan peminat maka terjadi juga lonjakan kebutuhan pakan ikan hias, salah satunya yakni adalah kutu air.
Kutu air dinilai lebih aman dikonsumsi ikan hias dibanding pakan pabrikan, karena masih fresh (pakan hidup) dan juga lebih menyehatkan karena tidak menggunakan bahan bahan campiran lain.
Kutu air sangat mudah kita jumpai dan juga mudah untuk bisa kita ternak untuk menjadi ladang bisnis, Berikut cara dan tips yang dapat Anda lakukan untuk memulai ternak kutu air :
Baca juga : Jennifer Garner tidak Bisa Jauh dari Anak
Sebelum mengetahui cara ternak kutu air, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mencari bibit kutu air.
Dengan majunya teknologi, kamu bisa mencari bibit kutu air di e-acommerce.
Alternatif lainnya, kamu juga bisa juga mencari atau membuat bibit kutu air sendiri.
Baca juga : Bakat Ilustrator Bisa Dikenali Sejak Kecil
Biasanya bibit kutu air dapat kamu jumpai di selokan atau genangan air.
Jika ingin membuatnya, kamu perlu menyiapkan sayuran busuk, air susu atau teh, dan ampas kedelai.
Untuk wadah budidaya kutu air, siapkanlah bak yang terbuat dari beton cor.
Baca juga : Duh, Berbagi Gunting Kuku ternyata Berbahaya
Jika tidak ada, kamu bisa menggunakan kulkas berukuran kecil yang sudah tidak terpakai atau kolam yang terbuat dari fiber.
Sebelum diisi air, taburilah wadah tersebut menggunakan kapur untuk menetralkan tingkat keasaman.
Selain itu, dalam memelihara kutu air, kamu tidak memerlukan banyak air karena kutu air tidak membutuhkan kolam yang dalam untuk hidup.
Baca juga : 9 Aplikasi Jual Foto Online, Ubah Hobi jadi Bisnis!
Jika memilih cara ternak kutu air dengan membuat bibit sendiri, kamu membutuhkan beberapa bahan, semisal kotoran ayam, sayuran busuk, dan air got.
Cara membuat bibit kutu air menggunakan sayuran kol busuk:
Cara ternak kutu air yang baik dan benar selanjutnya adalah memperhatikan air yang digunakan.
Baca juga : 5 Bahan Alami Rekomendasi Ahli untuk Mengobati Kutu Air
Air yang baik untuk budidaya kutu air adalah air tua.
Untuk mendapatkannya, tuangkanlah air ke dalam wadah yang kamu siapkan. Seiring waktu, kotoran yang ada pada permukaan air akan turun ke dasar wadah.
Jika warna air sudah menjadi cokelat kehijauan, berarti plankton dan tumbuhan renik tumbuh dalam wadah kutu air tersebut.
Baca juga : Gerakan Passeddingeng Gelar Lomba Layang-Layang di Bone
Saat itu terjadi, segera ganti air dalam wadah dengan air bersih.
Jika wadah sudah bersih, selanjutnya perhatikanlah makanan kutu air.
Pakan kutu air yang paling baik adalah pupuk kandang. Untuk memberikan pakan kutu air dalam wadah seluas 1 m², masukkanlah sekira 2 kg pupuk kandang ke dalam wadah.
Baca juga : Baterai Panasonic Alkaline Dukung Hobi Tamiya Lewat Gelaran Kompetisi
Makanan kutu air diperkirakan akan habis dimakan kutu air selama 3 sampai 5 hari.
Selain pupuk kandang, sebenarnya ada beberapa jenis bahan yang bisa kamu gunakan sebagai pakan kutu air.
Beberapa makanan kutu air tersebut di antaranya adalah tepung terigu, tepung tapioka, dedak, ragi, limbah cair tahu, dan eceng gondok.
Baca juga : G-Creasi Gelar Kompetisi Mobil Tamiya di Probolinggo
Setelah memberi makanan kutu air secara benar, kamu bisa memanen kutu air dalam waktu tujuh sampai sebelas hari.
Ketika waktunya tiba, ambillah kutu air menggunakan jaring halus.
Setelah itu, cucilah terlebih dulu kutu air dengan air bersih.
Kemudian, barulah kutu air dapat diberikan sebagai pakan ikan hias ikan cupang atau ikan guppy.
Baca juga : Psikolog Sebut Hobi Sebaiknya Beda dengan Rutinitas Kerja
Melihat mudahnya budidaya kutu air, tentu hal ini dapat menjadi peluang bisnis rumahan dengan modal rendah. (OL-1)
Kutu air biasanya berkembang di area yang lembap dan hangat, seperti di kaki yang sering terbungkus sepatu atau kaus kaki, serta di tempat umum seperti kamar mandi atau kolam renang.
American Academy of Dermatology mengungkapkan berbagi gunting kuku dapat menularkan infeksi yang ada pada kuku atau kulit di sekitarnya, termasuk jamur kuku, kurap dan kutu air.
Penyakit ini sering menyerang kulit di sela-sela jari kaki, namun bisa juga terjadi di area lain seperti telapak kaki dan area tubuh lainnya seperti jari tangan.
Kutu air berisiko tinggi dialami oleh orang yang kurang menjaga kebersihan kaki, jarang mengganti kaus kaki, dan sering menggunakan sarana publik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved