Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
TANOTO Foundation, organisasi filantropi independen yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto di tahun 1981, pada Jumat (1/10) meluncurkan buku pencegahan stunting untuk remaja yang ditulis oleh 16 mahasiswa-mahasiswi yang tergabung dalam Tanoto Scholars Association.
Buku berjudul ‘Cegah Stunting Sebelum Genting: Peran Remaja Dalam Pencegahan Stunting’ merupakan upaya Tanoto Foundation dalam mendukung target pemerintah Indonesia untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 14% pada tahun 2024.
Menurut data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) 2019 menunjukkan bahwa kasus stunting di Indonesia mencapai 27.7% yang artinya sekitar 1 dari 4 anak balita atau lebih dari 8 juta anak mengalami stunting.
Permasalahan gizi pun dialami oleh banyak para remaja di Indonesia, yakni pemenuhan mikronutrien.
Menurut data Kementerian Kesehatan RI 2018, sekitar 12% remaja laki-laki dan 23% remaja perempuan mengalami anemia, yang sebagian besar diakibatkan kekurangan zat besi (anemia defisiensi besi).
Anemia pada remaja perempuan akan mempunyai efek jangka panjang bahkan ketika mereka menjadi ibu yang akan hamil dan melahirkan seorang bayi.
Risiko tersebut yakni kematian ibu saat melahirkan, bayi lahir prematur dan berat bayi lahir rendah (BBLR).
Oleh karena itu, sebagai calon orangtua dan agent of change (agen perubahan), remaja memiliki peran yang krusial dalam pencegahan stunting.
Buku yang diluncurkan dalam kerja sama dengan Kepustakan Populer Gramedia (KPG) dan didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ini disusun dalam empat tema bermanfaat yang dapat diterapkan oleh para remaja di kehidupan sehari-hari, baik bagi diri sendiri hingga masyarakat.
Kategori-kategori tersebut meliputi pola konsumsi, pola pengasuhan anak usia dini, pelayanan kesehatan dasar, dan kesehatan lingkungan.
Untuk menandai peluncuran buku, Tanoto Foundation dan KPG melangsungkan sebuah talk-show virtual untuk membahas isu stunting itu sendiri dan bagaimana peran remaja dalam menyukseskan program pencegahan stunting nasional.
Acara peluncuran buku stunting ini turut dihadiri narasumber yakni ahli gizi, Dr. Rita Ramayulis, DCN, M. Kes, beserta salah satu penulis dari buku ini, Hendriasani Oktaviana yang merupakan penerima beasiswa program TELADAN dari Tanoto Foundation di Universitas Gajah Mada angkatan 2020 dan dimoderatori oleh Nitia Anisa.
Dr. J. Satrijo Tanudjojo, CEO Global, Tanoto Foundation, menekankan pentingnya kesadaran para remaja dan peran mereka dalam pencegahan stunting di Indonesia.
“Stunting merupakan masalah besar yang memerlukan atensi dari berbagai lapisan masyarakat termasuk kaum muda. Oleh karena itu, dengan dukungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Tanoto Foundation meluncurkan buku Cegah Stunting Sebelum Genting: Peran Remaja dalam Pencegahan Stunting dengan harapan akan semakin banyak para remaja Indonesia yang paham mengenai stunting,” jelas Satrijo.
Eddy Henry, Head of Early Childhood Education and Development (ECED) Tanoto Foundation menambahkan, “Dengan komitmen untuk meningkatkan kualitas manusia sedini mungkin, salah satunya melalui peran remaja dalam pencegahan stunting."
"Buku ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kesehatan dan gizi bagi remaja-remaja Indonesia, sehingga dapat memberikan dampak positif berkepanjangan bagi masyarakat Indonesia di masa depan,” kata Eddy.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. ir. Nizam, M.Sc, DiC, Ph.D mengucapkan apresiasinya untuk peluncuran buku ini.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Tanoto Foundation dan mahasiswa penerima beasiswa Tanoto yang telah menginisiasi penyusunan buku ‘Cegah Stunting Sebelum Genting: Peran Remaja dalam Pencegahan Stunting’ yang merupakan buku bacaan untuk dan dari remaja guna memberikan edukasi dan promosi mengenai isu stunting dan kontribusi nyata yang mahasiswa dapat lakukan dalam mengurangi angka stunting di indonesia, serta mewujudkan Generasi Emas indonesia,” papar Nizam.
Buku Cegah Stunting Sebelum Genting: Peran Remaja dalam Pencegahan Stunting versi cetak dapat dibeli dengan harga terjangkau di berbagai toko buku Gramedia di Indonesia sementara versi e-book bisa diunduh secara gratis melalui https://sigap.tanotofoundation.org/p/cegah-stunting-sebelum-genting-peran-remaja-dalam-pencegahan-stunting/
Lebih dari sekadar karya tulis, buku karya Connie Rahakundini Bakrie ini adalah seruan dan ajakan untuk membangkitkan kesadaran kolektif bangsa akan makna sejati berbangsa dan bernegara.
Hingga Juni 2024, telah disalurkan 490 Al-Qur’an dan 13.790 buku tulis ke sekolah-sekolah dasar di wilayah Tangerang.
Buku ini bukan hanya kumpulan resep, melainkan potret kehidupan harian masyarakat Indonesia dari sudut pandang kuliner.
ASTA Index mengatasi keterbatasan metode pengukuran konvensional yang hanya fokus pada indikator makro.
Buku tersebut merupakan bagian dari komitmen dan kontribusi IFSR dalam mendukung pelaksanaan MBG yang telah ditetapkan sebagai program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Literasi digital tak hanya mampu menggunakan perangkat tetapi juga tentang mampu mengevaluasi informasi secara kritis.
Banyak orang tua lupa memeriksakan kesehatan remaja secara rutin. Padahal, masa remaja rentan terhadap masalah pubertas
3 masalah mental remaja: identitas diri, emosi, dan sosial. Peran orang tua krusial dalam masa tumbuh kembang usia 10–18 tahun.
HASIL survei yang dilakukan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) usia pertama kali remaja di wilayah Jabar yang terlibat dalam hubungan seksual kini semakin muda.
Indonesia menempati peringkat kedua kasus TB terbanyak di dunia. Polusi udara dan lingkungan tidak sehat meningkatkan risiko TB, terutama pada remaja.
Pada anak usia dini—yang masih berada pada tahap praoperasional menurut teori Piaget—, konten absurd berisiko mengacaukan pemahaman terhadap realitas.
Grooming adalah tindakan sistematis yang dilakukan pelaku (groomer) untuk membangun hubungan, kepercayaan, dan kendali atas korban dengan tujuan eksploitasi, sering kali seksual.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved