Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
NUFFIC Neso Indonesia (NL Alumni Network) bekerja sama dengan Rotasi Institute (rotasi.or.id) menyelenggarakan Orange Talk Series #6 dengan tema “Challenges and Opportunities of Sustainable WASH (Water, Sanitation, and Hygiene) Practices in Rural Areas in the New Normal Era”.
Orange Talk edisi keenam kali ini bertujuan untuk mendiskusikan dan mengidentifikasi tantangan, hambatan, serta memberikan rekomendasi lintas disiplin dalam meningkatkan praktik WASH di masa pandemi Covid-19.
Dalam paparannya sebagai keynote speech, profesor riset di Badan Penelitian dan Pengembangan, Kemenkes, Prof. Sri Irianti menyebutkan bahwa saat ini, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mencapai target layanan air bersih dan sanitasi dasar secara menyeluruh pada tahun 2030. Namun, pencapaian-pencapaian tersebut perlu untuk dipercepat setiap tahunnya.
Lebih lanjut Sri menyoroti pentingnya kerja sama antara pemangku kepentingan yang ada dan juga potensial kelompok lainnya dalam mengimplementasikan Road Map WASH (Water, Sanitation, and Hygiene) menuju SDG (Sustainable Development Goals) 6 di Indonesia," kata Prof.Sri pada keterangan pers, Senin (27/9).
Sesi diskusi panel menghadirkan empat pembicara yang merupakan pakar dan ahli di di bidang praktik WASH dari Indonesia dan Belanda untuk membahas lebih spesifik mengenai tantangan dan peluang terkait praktik WASH berkelanjutan untuk mencapai SDG 6 dalam memasuki era new normal.
Mereka adaah Koen Broersma (Ramboll-Profesional pada bidang tata kelola air), Neni Sintawardani (Peneliti senior dari LIPI), Nur Aisyah Nasution Staf Perencanaan Air Minum & Sanitasi, Bappenas), Fany Wedahuditama (Alumnus ISS the Hague, Belanda dan Direktur Alliance for Water Stewardship Foundation Indonesia).
Neni Sintawardani, peneliti di Loka Penelitian Teknologi Bersih, Badan Riset dan Inovasi Nasional, membagikan pengalamannya dalam mengelola proyek-proyek yang didanai oleh pemerintah maupun pihak asing.
Ia menekankan pentingnya partisipasi dan kesiapan masyarakat dalam menyukseskan program-program WASH berkelanjutan.
Nur Aisyah Nasution, Staf Perencanaan Air Minum dan Sanitasi, Bappenas, menggemakan pernyataan tersebut dengan menjelaskan lebih lanjut akan pentingnya memiliki kemauan politik dan komitmen dari semua tingkatan pemerintahan.
Ia juga memaparkan tentang program PAMSIMAS atau Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat yang dinilai berhasil karena telah menjangkau lebih dari 33 ribu desa di Indonesia.
Program ini memicu peran serta masyarakat, dimana hal ini sangatlah penting mengingat pemerintah memiliki keterbatasannya tersendiri.
"Dengan adanya peningkatan kesadaran masyarakat dan kemauan politik, ini akan memaksimalkan upaya tersebut," jelas Nur Aisyah.
Pada kesempatan lain, Fany Wedahuditama mebahas sebuah poin atas pentingnya keberhasilan di setiap level masyarakat dan organisasi dalam upaya meningkatkan kesadaran bersama.
Ia juga menjelaskan bahwa program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sebagai salah satu contoh cara yang baik dalam memicu perubahan pola pikir dan perilaku individu dan masyarakat karena program ini mengimplementasikan pendekatan berbeda yang lebih berkelanjutan dalam jangka panjang.
Koen Broersma menyarankan untuk mengkaji lebih dalam dan menelusuri makna di balik data yang ada. Dalam perencanaan program-program, metode forecasting dan backcasting sama pentingnya.
"Metode forecasting digunakan untuk menetapkan target-target, dan metode backcasting digunakan untuk menentukan langkah-langkah yang dibutuhkan dalam skala yang lebih kecil untuk mencapai target-target yang ditentukan," jelas Koen.
Peter van Tuijl, Direktur Nuffic Neso Indonesia, mengapresiasi terselenggaranya acara ini.
"Program ini menjadi salah satu bentuk media pertukaran gagasan (exchange ideas) antara masyarakat dan profesional di bidang WASH dari Indonesia Belanda untuk kemajuan pengelolaan tata kelola air bersih di masa depan," ungkapnya. (RO/OL-09)
BENCANA tanah longsor di Kampung Cipondok, Desa Pasanggrahan, Kasomalang, Subang, membuat pipa Perumda Air Minum Tirta Rangga (PDAM) Subang terputu
Warga sangat antusias dengan bantuan tersebut, karena sangat membutuhkan pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Pemkab Cianjur melalui Perumdam Tirta Mukti menyiapkan sebanyak 5.000 pemasangan sambungan air bersih gratis.
Kebocoran pipa PDAM di Wilayah Bandung Utara disebabkan oleh adanya pengeboran untuk infrastruktur sebuah hotel
Tidak hanya kebakaran TPA, krisis air bersih pun terjadi di musim kemarau tahun lalu, salah satunya di Kelurahan Argasunya. Pemkot Cirebon pun melakukan pemenuhan kebutuhan air bersih
Dia menambahkan sumber air bersih mulai berkurang dan muncul tenggelam. Warga juga harus berbagi air bersih dari mata air dengan warga dari desa lain, yakni Desa Cipelang.
Diharapkan para petani dapat kembali optimal dalam melakukan penanaman dan panen yang biasanya hanya 2 kali setahun dapat meningkat menjadi tiga kali dengan hasil maksimal.
Salah satu daerah tangkapan air di Kabupaten Cianjur berada di wilayah utara. Lokasinya berada di sekitar kawasan Gunung Gede Pangrango.
Normalisasi kali yang memiliki lebar 11 meter dengan tinggi turap tiga meter ini dilakukan sejak 6 Mei lalu.
Sumber air yang sangat tercemar di Jalur Gaza berdampak serius pada kesehatan masyarakat dan berisiko menularkan penyakit dari air.
HEGEMONI Tiongkok di dataran tinggi Tibet selama berpuluh-puluh tahun, dinilai menjadi ancaman serius terhadap ketahanan sumber daya air di kawasan Asia Selatan.
KOTA terbesar di Gaza selatan, Khan Younis, berada dalam krisis karena akses air minum yang terbatas semakin memburuk setelah Israel menghancurkan lebih dari 70% sumur di kota tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved